Presiden Iran Desak Konsultasi Global Terkait Palestina dan Yaman

Presiden Iran Hassan Rouhani telah menggarisbawahi perlunya konsultasi global tentang sekelompok masyarakat di dunia yang dilanda perang dan terlantar, terutama negara-negara Palestina dan Yaman yang tertindas.

Presiden Rouhani membuat pernyataan dalam pertemuan hari Rabu dengan Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan dan Kerjasama Naledi Pandor di Teheran.

Dia juga merujuk perang ekonomi Washington melawan negara Iran setelah penarikan yang melanggar hukum dari perjanjian nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan meminta masyarakat internasional untuk menentang tindakan AS, yang dianggap kebanyakan negara merugikan, termasuk Amerika Serikat

"Kami berharap semua teman kami di seluruh dunia, termasuk Afrika Selatan, akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap tindakan ilegal dan tidak manusiawi AS terhadap bangsa Iran yang bahkan termasuk sanksi makanan dan obat-obatan," kata Rouhani.

Menteri Afrika Selatan, untuk bagiannya, memuji Teheran karena tetap berkomitmen pada JCPOA, dan mendesak AS untuk kembali ke kesepakatan dan mengakhiri sanksi terhadap Iran.

Terlepas dari apa yang diklaim AS, Iran mengatakan sanksi Washington menargetkan akses negara Iran ke obat-obatan dan layanan perawatan, yang merupakan terorisme ekonomi menurut Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.(IT/TGM)