Islam Times - Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Iran akan Bangun 200 Kapal Kargo Besar

Islam Times - Iran berencana membangun 200 kapal besar untuk menghindari penawaran layanan kepada negara karena sanksi AS. Proyek itu akan menghabiskan hampir 300 juta euro, kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Iran.

"Kami telah menetapkan target pembangunan 200 kapal kargo sebagai bagian dari rencana pengembangan industri maritim," jelas Menteri Perindustrian dan Perdagangan Reza Rahmani, pada Kamis, 17/10/19. "Sekitar € 300 juta akan diinvestasikan di bidang ini", tandanya.

Pernyataan itu diutarakan kepada wartawan di kota pelabuhan barat daya Bushehr. Menurutnya, galangan kapal di wilayah tersebut dan pantai lain di selatan dan utara negara itu telah mengalami ledakan aktivitas sejak tahun lalu ketika AS memberlakukan sanksi terhadap Iran.

"Kapal dan kapal kami tidak lagi berlayar ke luar negeri untuk perbaikan dan pemulihan," kata menteri, menurut Press TV. Galangan kapal di Iran telah melakukan lebih dari 100 operasi pemeliharaan kapal dalam berbagai ukuran sejak Maret 2019.

Rahmani lebih tegas mengatakan galangan kapal Iran secara teknis mampu melakukan lebih dari 80 persen perbaikan yang diperlukan untuk kapal yang dioperasikan oleh lembaga pemerintah, dan negara itu mencapai swasembada dalam perbaikan kapal dan layanan pemeliharaan.

Dijelaskannya, sekitar 60.000 pekerjaan baru akan diciptakan di sektor pembuatan kapal Iran sebagai hasil dari rencana investasi besar-besaran pemerintah. "100.000 orang lagi akan secara tidak langsung dipekerjakan pada rantai pasokan industri".

Upaya untuk merestrukturisasi industri pembuatan kapal Iran yang sakit dilakukan ketika negara itu berusaha menjaga pelabuhan utama tetap aktif bahkan pada saat tekanan ekonomi meningkat.

Bulan lalu, sebuah pabrik besar dibuka di dekat ibukota Tehran untuk memproduksi kontainer kapal karena pihak berwenang berusaha mengganti lebih dari 85.000 kontainer yang ditarik oleh perusahaan asing dari pelabuhan Iran setelah AS menjatuhkan sanksi pada November lalu. [IT/Onh]