Kehadiran Militer Amerika Di Timur Tengah Untuk Promosikan Agenda Kekaisaran AS

Kehadiran pasukan militer Amerika di Timur Tengah bukan untuk melindungi negara-negara di kawasan ini tetapi untuk mempromosikan "agenda kekaisaran AS," dan juga dalam kasus Irak, itu untuk "meningkatkan pendudukan" negara Arab, kata seorang penulis dan analis politik di Chicago.

Stephen Lendman membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV pada hari Minggu, ketika mengomentari rencana AS untuk menarik pasukannya dari Suriah dan pindah ke Irak barat.

"Gagasan pasukan AS di mana pun di Timur Tengah tidak ada hubungannya dengan melindungi negara-negara itu; Itu untuk menduduki dan mengendalikan atau mencoba mengendalikan [negara-negara itu]. Ini semua ada hubungannya dengan agenda kekaisaran AS dan tentu saja strategi utama yang digunakan AS dengan menghancurkan negara-negara lain, menyerang dan mengobarkan agresi terhadap mereka dan menggunakan taktik bermusuhan, ”kata Lendman.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengumumkan pada hari Sabtu bahwa, "Penarikan AS terus berlanjut dari Suriah," mencatat bahwa proses tersebut dilakukan melalui pesawat dan konvoi darat.

Esper menempatkan jumlah pasukan AS yang pindah ke Irak sekitar 1.000 unit, dengan mengatakan, "Rencana permainan saat ini adalah pasukan-pasukan itu untuk memposisikan kembali ke Irak barat."

Esper juga mengklaim bahwa pasukan AS yang masuk ke Irak akan memiliki dua misi, termasuk membantu "mempertahankan Irak" dan melakukan kampanye yang diduga melawan kelompok teroris ISIS.(IT/TGM)