Iran: Turki Dapat Memiliki Pangkalan Di Tanahnya Sendiri, Tetapi Tidak Di Suriah

Iran telah menyatakan penentangannya terhadap Turki yang mendirikan pangkalan militer di dalam wilayah Suriah, menyerukan Ankara untuk menghormati integritas wilayah negara Arab.

"Turki dapat memiliki pangkalan di sisi perbatasan mereka sendiri, tetapi mendirikan pangkalan di tanah Suriah tidak dapat diterima dan berarti melanggar kedaulatan anggota PBB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi, Senin (21/10/19).

Mousavi mengatakan masalah keamanan Turki, meskipun sah, harus diselesaikan secara damai dan dengan rasa hormat penuh terhadap kedaulatan Suriah.

"Kedaulatan dan integritas Suriah harus dihormati oleh semua negara di kawasan itu," ungkapnya, seraya mencatat sudah ada berbagai mekanisme dan kesepakatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah Turki.

Juru bicara itu mengatakan Iran siap melibatkan Kurdi Suriah, pemerintah Suriah, dan Turki untuk mendekatkan mereka.

Pasukan militer Turki dan perwakilan FSA meluncurkan invasi ke timur laut Suriah pada 9 Oktober dalam upaya untuk membersihkan militan Kurdi dari apa yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari daerah perbatasannya.

Ankara telah memasukkan BlackList YPG yang didukung AS sebagai sebuah organisasi teroris yang terikat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melancarkan perang berdarah di Turki sejak 1984.(IT/TGM)