QR CodeQR Code

Sanksi AS Terhadap Iran Meliputi Makanan dan Obat-obatan

22 Oct 2019 23:58

Islam Times - Menteri Pertanian Iran Mahmoud Hojjati mengatakan Amerika Serikat berbohong tentang sanksi terhadap Iran yang tidak termasuk makanan dan obat-obatan.


"Terlepas dari klaim Amerika Serikat bahwa sanksi terhadap Iran tidak termasuk makanan dan obat-obatan, apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa impor makanan dan obat-obatan ke Iran praktis di bawah sanksi," katanya dalam pertemuan kamar dagang.

"Ketika transaksi perbankan suatu negara dibatasi, kemungkinan untuk mentransfer mata uang menjadi sangat sulit. Jadi, sanksi termasuk makanan dan obat-obatan, bahkan ketika mereka mengumumkannya sebelum menjatuhkan sanksi pada makanan dan obat-obatan," terang Menteri Pertanian Hojjati menjelaskan.

Namun, dikatakannya, tidak ada kekhawatiran tentang penyediaan makanan dan obat-obatan untuk masyarakat.

Dalam sebuah tweet pada 12 November 2018, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengkliam bahwa AS tidak, dan tidak pernah melakukannya, memberikan sanksi makanan dan obat-obatan. Mereka dibebaskan dari sanksi."

Kianoush Jahanpour, juru bicara Administrasi Makanan dan Obat-obatan Iran, kepada Kantor Berita ISNA dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 13 November 2018 mengatakan, klaim Washington bahwa obat-obatan dibebaskan dari sanksi adalah "kebohongan besar yang jelas".

Sanksi termasuk makanan dan obat-obatan dan satu-satunya poin adalah, dua item ini belum disebutkan dalam daftar sanksi yang diumumkan oleh administrasi Trump, katanya.

Farhad Ehteshamzad, ketua Asosiasi Importir Auto Iran, juga mengatakan kepada ISNA, bank-bank asing menahan diri untuk berinteraksi dengan Iran, karena mereka takut akan dihukum oleh AS yang juga menghambat impor komoditas tertentu seperti makanan dan obat-obatan.

Perhimpunan Ilmiah untuk Ilmu Kedokteran di Iran menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada Maret 2019 yang isinya mengecam sanksi AS terhadap Iran, mendesak masyarakat internasional untuk menentang sanksi yang menargetkan "kebutuhan medis" dan "bantuan kemanusiaan".

"Masyarakat Ilmiah untuk Ilmu Kedokteran di Iran menyerukan kepada komunitas internasional untuk: mengutuk sanksi AS terhadap Iran; sangat menentang penargetan kebutuhan medis [dan] bantuan kemanusiaan; dan menggagalkan penargetan penelitian [dan] kemajuan ilmiah," tulis Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif di akun twitter-nya pada Maret 2019.

Dalam pidatonya di konferensi internasional tentang ekonomi global dan sanksi yang diadakan di Universitas al-zahra di Tehran pada 9 Oktober, Zarif mengatakan, sanksi AS dan perang ekonomi terhadap Iran telah menargetkan kesehatan dan mata pencaharian masyarakat awam.

Dalam pidatonya di sesi ke 42 Dewan HAM PBB pada bulan September, Esmaeil Baghaei Hamaneh, duta besar Tehran dan perwakilan tetap untuk kantor PBB di Jenewa, menyebut konsekuensi sanksi sepihak terhadap Iran adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. [IT/Onh]



 


Story Code: 823504

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/823504/sanksi-as-terhadap-iran-meliputi-makanan-dan-obat-obatan

Islam Times
  https://www.islamtimes.org