QR CodeQR Code

Jack Straw Nasehati Trump; AS Harus Kembali ke Kesepakatan Nuklir

23 Oct 2019 00:07

Islam Times - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw mengatakan, Amerika Serikat harus mengakui bahwa mereka membuat keputusan yang salah untuk keluar dari kesepakatan nuklir tahun 2015.


Straw mendesak Gedung Putih untuk kembali ke pakta, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Dalam sebuah wawancara dengan IRNA yang diterbitkan pada Selasa, 22/10/19, Straw mengatakan, penarikan Amerika Serikat dari JCPOA tidak memiliki "logika".

Ditegaskannya, Presiden AS Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir karena Barack Obama, mantan presiden AS, menandatanganinya.

Ben Rhodes, mantan penasihat Obama pada bulan Juli mengetakan, Trump keluar dari JCPOA, karena Obama merundingkannya.

"Apakah ada yang benar-benar membutuhkan dokumen yang bocor dari Duta Besar Inggris untuk mengetahui bahwa Trump menarik diri dari Kesepakatan Iran karena Obama menegosiasikannya?"

Kim Darroch, mantan duta besar Inggris untuk AS, juga mengatakan, Trump tampaknya akan mengabaikan kesepakatan nuklir Iran karena "alasan pribadi," seperti kesepakatan yang disetujui oleh Obama, demikian menurut Daily Mail pada bulan Juli.

Darroch mengatakan pemerintahan Trump "ditetapkan atas tindakan vandalisme diplomatik" dalam keputusannya untuk meninggalkan JCPOA.

Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir pada Mei 2018 dan menjatuhkan sanksi terberat terhadap Iran.

Pada 8 Mei, tepat satu tahun setelah AS membatalkan kesepakatan, Tehran mulai mengurangi sebagian komitmennya pada perjanjian dengan interval dua bulanan.

Pada tahap pertama, Iran mengumumkan tidak akan membatasi persediaan bahan bakar nuklirnya hingga 300 kilogram yang diizinkan berdasarkan kesepakatan. Namun, pada tanggal itu (8 Mei) Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) mengatakan jika pihak-pihak yang tersisa di JCPOA, terutama Eropa, merancang mekanisme untuk melindungi Iran dari efek sanksi dalam tenggat waktu dua bulan, itu akan membalikkan keputusan.

Tetapi karena pihak-pihak Eropa melewatkan tenggat waktu, pada 7 Juli Iran mengumumkan bahwa Iran telah mulai memperkaya uranium dengan kemurnian yang lebih tinggi daripada 3,67%, dengan demikian Iran sudah memulai langkah kedua.

Sekali lagi, ketika Eropa melewatkan tenggat waktu 60 hari kedua, Iran bergerak untuk mengambil langkah ketiga, menghapus larangan penelitian dan pengembangan nuklir (R&D).

Dalam sepucuk surat pada 5 September, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif memberi tahu ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini tentang langkah ketiga Iran. [IT/Onh]



 


Story Code: 823505

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/823505/jack-straw-nasehati-trump-as-harus-kembali-ke-kesepakatan-nuklir

Islam Times
  https://www.islamtimes.org