0
Saturday 2 November 2019 - 12:26
Gejolak Politik Pakistan:

Pakistan Memegang Anti-Pemerintah Besar Reli di Islamabad, Menyerukan Khan untuk Mengundurkan Diri

Story Code : 825164
Supporters of religious and political party Jamiat Ulema-i-Islam-Fazal.jpg
Supporters of religious and political party Jamiat Ulema-i-Islam-Fazal.jpg
Meskipun pasukan keamanan telah memblokir pintu masuk utama ke Islamabad dengan kontainer pengiriman, pendukung partai oposisi utama dari seluruh Pakistan berbondong-bondong ke kota dan mengambil bagian dalam rapat umum pada hari Jumat (1/11).

Menurut perkiraan polisi, hingga 35.000 orang berpartisipasi dalam "Pawai Azadi (Kebebasan)", yang dipimpin oleh Maulana Fazlur Rehman, pemimpin partai Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F).

“Kita harus mengundurkan diri dalam dua hari. Jika pengunduran diri tidak datang, kami harus mengambil keputusan, dan Anda (orang banyak) akan mengambil keputusan itu," kata Rehman, saingan lama Khan.

Berbicara kepada para pendukungnya, ulama berpengaruh mengatakan dia tidak ingin "tabrakan" dengan militer. "Kami ingin melihat lembaga-lembaga itu tidak memihak," tambahnya.

Pihak oposisi mengatakan pemerintah Khan "tidak sah."

"Setelah satu tahun berkuasa, 220 juta rakyat Pakistan berteriak tetapi waktunya telah tiba bagi Imran Khan untuk berteriak," Shehbaz Sharif, pemimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz, mengatakan kepada para demonstran.

Seorang juru bicara pemerintah mengecam protes itu sebagai ancaman bagi demokrasi.

"Langkah-langkah ini ... bertentangan dengan aturan Pakistan dan sama dengan menghancurkan norma-norma demokrasi dan konstitusi," juru bicara Firdous Ashiq Awan, tweeted.[IT/r]
 
Comment