QR CodeQR Code

Gejolak Politik Pakistan:

Pakistan Memegang Anti-Pemerintah Besar Reli di Islamabad, Menyerukan Khan untuk Mengundurkan Diri

2 Nov 2019 12:26

IslamTimes - Puluhan ribu warga Pakistan menggelar unjuk rasa di ibukota, Islamabad, di tengah ketidakpuasan atas kenaikan inflasi, dengan oposisi menetapkan batas waktu 48 jam untuk Perdana Menteri Imran Khan yang diperangi untuk mundur sebagai tanggapan atas kemarahan publik.


Meskipun pasukan keamanan telah memblokir pintu masuk utama ke Islamabad dengan kontainer pengiriman, pendukung partai oposisi utama dari seluruh Pakistan berbondong-bondong ke kota dan mengambil bagian dalam rapat umum pada hari Jumat (1/11).

Menurut perkiraan polisi, hingga 35.000 orang berpartisipasi dalam "Pawai Azadi (Kebebasan)", yang dipimpin oleh Maulana Fazlur Rehman, pemimpin partai Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F).

“Kita harus mengundurkan diri dalam dua hari. Jika pengunduran diri tidak datang, kami harus mengambil keputusan, dan Anda (orang banyak) akan mengambil keputusan itu," kata Rehman, saingan lama Khan.

Berbicara kepada para pendukungnya, ulama berpengaruh mengatakan dia tidak ingin "tabrakan" dengan militer. "Kami ingin melihat lembaga-lembaga itu tidak memihak," tambahnya.

Pihak oposisi mengatakan pemerintah Khan "tidak sah."

"Setelah satu tahun berkuasa, 220 juta rakyat Pakistan berteriak tetapi waktunya telah tiba bagi Imran Khan untuk berteriak," Shehbaz Sharif, pemimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz, mengatakan kepada para demonstran.

Seorang juru bicara pemerintah mengecam protes itu sebagai ancaman bagi demokrasi.

"Langkah-langkah ini ... bertentangan dengan aturan Pakistan dan sama dengan menghancurkan norma-norma demokrasi dan konstitusi," juru bicara Firdous Ashiq Awan, tweeted.[IT/r]
 


Story Code: 825164

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/825164/pakistan-memegang-anti-pemerintah-besar-reli-di-islamabad-menyerukan-khan-untuk-mengundurkan-diri

Islam Times
  https://www.islamtimes.org