0
Wednesday 6 November 2019 - 15:22
Rusia, Turki dan Gejolak Suriah:

Erdogan: Teroris YPG Masih Belum Sepenuhnya Dibersihkan dari Zona Aman Suriah

Story Code : 825854
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
“Kita tahu bahwa masih ada teroris di zona aman yang direncanakan. Daerah-daerah ini tidak dibersihkan dari teroris. Teroris belum diusir dari Tal Rifaat atau Manbij (kota di Suriah barat laut),” kata Erdogan dalam pertemuan kelompok parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa (Partai AK) di ibukota Ankara, Selasa (5/11).

Dia menambahkan bahwa gerilyawan di luar perbatasan zona aman mengorganisir serangan terhadap pasukan keamanan Turki.

“Kami tidak akan menjadi penonton dalam situasi ini. Kami akan melakukan apa yang perlu seperti yang kami lakukan sebelumnya.

"Turki akan melanjutkan perjuangannya sampai teroris terakhir dinetralkan di Turki, Suriah dan Irak," kata Erdogan.

Presiden Turki menyoroti bahwa Ankara akan mematuhi kesepakatannya selama Washington dan Moskow menepati janji mereka.

Erdogan mengatakan bahwa pasukan AS masih melakukan patroli bersama dengan militan YPG di dalam jalur perbatasan 30 kilometer dari mana pasukan Kurdi seharusnya menarik diri.

"Bagaimana kita bisa menjelaskan Amerika mengadakan patroli dengan organisasi teroris di wilayah ini meskipun mereka membuat keputusan untuk mundur? Ini tidak ada dalam perjanjian kami,” katanya.

Dia juga mengkritik AS karena tidak tulus tentang upaya anti-teror Turki.

"Kami telah mengalami embargo tersembunyi karena berperang melawan teroris," kata Erdogan, merujuk pada penolakan beberapa negara barat untuk menjual senjata dan perangkat lainnya setelah serangan lintas batas Turki ke Suriah utara.

Turki dan Rusia melakukan patroli bersama di Suriah

Juga pada hari Selasa (5/11), pasukan Turki dan Rusia melakukan patroli gabungan putaran kedua dengan kendaraan lapis baja di Suriah utara dekat kota Kobani yang berpenduduk Kurdi, secara resmi Ayn al-Arab, di bawah kesepakatan yang memaksa militan YPG menjauh dari perbatasan Turki.

Menurut Kementerian Pertahanan Turki, elemen militer Turki dan Rusia dan kendaraan udara tak berawak (UAV) berpartisipasi dalam patroli, yang berlangsung dua jam.[IT/r]
 
Comment