0
Wednesday 6 November 2019 - 16:45
Rusia, AS dan Gejolak Suriah:

Rusia Mengecam Kehadiran AS di Suriah sebagai 'Ilegal, Tidak Dapat Diterima'

Story Code : 825869
US Presence in Syria.jpg
US Presence in Syria.jpg
"Setiap tindakan - kita tidak membicarakan apa pun khususnya sekarang - bahwa Amerika Serikat berjanji untuk menjaga diri mereka sendiri secara militer di Suriah tidak dapat diterima dan ilegal dari sudut pandang kami dan di bawah hukum internasional," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin pada hari Selasa (5/11).

Vershinin membuat pernyataan yang ditujukan pada laporan media Turki baru-baru ini yang mengklaim bahwa Washington sedang membangun dua pangkalan baru di provinsi Dayr al-Zawr yang kaya minyak di Suriah.

Badan Anadolu Turki telah melaporkan bahwa hingga 300 tentara AS telah dikerahkan di wilayah tersebut bersama dengan kendaraan lapis baja dan senjata berat untuk mendirikan pangkalan-pangkalan baru, satu di dekat pangkalan Brigade 113 Angkatan Udara Suriah dan satu lagi di al-Sur wilayah di provinsi tersebut.

Pengerahan itu dilakukan setelah AS secara efektif membalikkan keputusan sebelumnya untuk menarik semua pasukan dari timur laut Suriah bulan lalu setelah operasi militer Turki melawan sekutu lama Kurdi Washington di wilayah tersebut.

Pemerintahan Trump telah mengklaim bahwa pasukan berusaha untuk "mengamankan" wilayah kaya minyak negara itu dari jatuh ke tangan kelompok teroris Daesh.

Berbicara pada hari Selasa (5/11), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga mengecam kehadiran tidak sah Washington di negara itu.

Lavrov menekankan bahwa secara konsekuen tidak ada kesepakatan antara Moskow dan Washington mengenai perkembangan terakhir di Suriah.

"Mencapai kesepakatan jangka panjang dengan negara yang menunjukkan perilaku kontradiktif mengenai peningkatan situasi di Suriah dan meningkatkan integritas wilayah Suriah tidak akan produktif," kata Lavrov.

"Saya tidak melihat alasan untuk membuat perjanjian rahasia (di Suriah)," tambahnya.[IT/r]
 
Comment