Ayatullah Sistani: Pasukan Keamanan Irak Harus Menjaga Perdamaian Di Tengah Demo

Ulama Syiah terkemuka di Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, menyerukan pasukan keamanan untuk menghindari penggunaan kekuatan yang berlebihan setelah protes anti-pemerintah yang memasuki minggu ketiga.

Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh wakilnya Abdul Mahdi al-Karbalaei selama khotbah di kota suci Karbala pada hari Jumat, Ayatollah Sistani meminta pasukan keamanan bertanggung jawab atas setiap peningkatan kekerasan, dan mendesak pemerintah Baghdad untuk menanggapi secepat mungkin kepada tuntutan demonstran.

“Kedamaian protes dalam berbagai bentuknya harus mendapat perhatian besar. Tanggung jawab terbesar adalah pada pasukan keamanan. Mereka harus menghindari penggunaan kekuatan berlebihan dengan pengunjuk rasa damai, ”kata ulama yang dihormati itu.

"Aparat politik memiliki kesempatan unik untuk menanggapi tuntutan warga dengan peta jalan yang disepakati," katanya dalam khotbah yang dibacakan oleh perwakilannya.

Para pengunjuk rasa di Irak mengarahkan kemarahan mereka pada kelas para pemimpin elit, yang mereka tuduh menjarah kekayaan negara kaya minyak itu sementara populasinya semakin miskin.

Protes, yang dimulai lebih dari sebulan lalu, sering berubah menjadi kekerasan, dengan pasukan keamanan melepaskan tembakan dan pengunjuk rasa yang membakar gedung-gedung pemerintah.

Pekan lalu, Presiden Barham Salih mengatakan Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi bersedia mengundurkan diri begitu para pemimpin politik menyetujui penggantian. Dia juga menyerukan undang-undang pemilu yang baru dan mengatakan dia akan menyetujui pemilihan awal parlemen setelah diberlakukan.(IT/TGM)