0
Monday 11 November 2019 - 10:09
Yordania - Zionis Israel:

Jordan Mengklaim Kembali Kedaulatan Atas Dua Bidang Tanah yang Disewakan kepada Israel

Story Code : 826703
Abdullah II, Jordanian King.jpg
Abdullah II, Jordanian King.jpg
Raja Yordania membuat pengumuman selama pidato yang disampaikannya ke kabinet baru Yordania pada hari Minggu (10/11).

"Saya mengumumkan akhir lampiran dua wilayah, Ghumar dan al-Baqoura, dalam perjanjian damai dan memaksakan kedaulatan penuh kami pada setiap inci dari mereka," kata Raja Abdullah II.

Baqoura, juga dikenal dengan Naharayim, adalah sebuah wilayah enam kilometer persegi di Provinsi Irbid utara Yordania, terletak di sebelah selatan Danau Kinneret dan di sebelah utara wilayah Palestina yang diduduki Israel. Ghumar, juga dikenal sebagai Zofar, adalah daerah lain yang mencakup empat kilometer persegi di provinsi Aqaba selatan dan terletak di selatan Laut Mati.

Menurut perjanjian yang dibuat oleh Jordan dan rezim Zionis Israel pada 26 Oktober 1994, kedua kantong tanah itu disewakan ke Zionis Israel untuk jangka waktu 25 tahun yang dapat diperbarui, dan kontrak tersebut secara otomatis dapat diperbarui kecuali jika satu pihak memberikan pemberitahuan satu tahun untuk mengakhiri kesepakatan.

Pada Oktober tahun lalu, Raja Abdullah II mengatakan bahwa Amman telah memberi tahu Zionis Israel bahwa mereka tidak akan memperpanjang sewa kedua wilayah ke rezim Tel Aviv, menekankan bahwa negaranya bertekad untuk mengklaim kembali kedua wilayah di bawah perjanjian.

"Kami telah memberi tahu Zionis Israel [bahwa kami akan] mengakhiri penerapan lampiran perjanjian damai mengenai Baqoura dan Ghumar," katanya pada saat itu, menambahkan bahwa Tel Aviv "diberitahu" tentang keputusan Amman. Kedua wilayah itu "adalah tanah Yordania dan akan tetap" bagian dari negara Arab, kata raja.

Zionis Israel telah menguasai kedua wilayah itu selama lebih dari 70 tahun.

Hasil banyak jajak pendapat menunjukkan bahwa perjanjian dengan rezim Zionis Israel sangat ditentang oleh warga Yordania.

Sejak perjanjian 1994, para petani Zionis Israel telah memiliki akses ke wilayah itu, tetapi mereka dicegah memasuki kantong-kantong pada hari Minggu.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safady diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada akhir sewa pada hari Senin (11/11).[IT/r]
 
Comment