0
Tuesday 12 November 2019 - 13:56
AS dan Gejolak Irak:

Muqtada al-Sadr Mengecam AS karena Mencampuri Urusan dalam Negeri Irak

Story Code : 826899
Muqtada al-Sadr -Iraqi Shia cleric and political leader.jpg
Muqtada al-Sadr -Iraqi Shia cleric and political leader.jpg
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (11/11), al-Sadr mengatakan bahwa rakyat Irak menginginkan pemilihan awal yang bebas dari intervensi AS, karena negara itu tidak memerlukan negara-negara sombong dan bantuan orang lain.

"Sekali lagi itu (Amerika) membuktikan bahwa itu mengganggu urusan orang lain," katanya, mencatat bahwa Irak adalah milik rakyat Irak yang dapat memutuskan nasib mereka secara demokratis dan damai.

Dia menambahkan bahwa Irak tidak ingin ada campur tangan dari AS atau negara lain, terutama jika mereka akan membawa pejabat yang korup dan otoritas mereka "di leher rakyat".

"Irak tidak akan membiarkan Washington mengubah negara mereka menjadi Suriah lain," kata pemimpin Gerakan Sadrist dan aliansi parlemen Sairun.

"Campur tangan yang cukup dalam urusan kita! Irak memiliki senior yang dapat melindunginya dan tidak memerlukan intervensi dari Anda atau siapa pun," catat al-Sadr.

Dia juga memperingatkan bahwa jika Washington mengulangi gangguannya di negara Arab itu, dia akan membawa jutaan pemrotes yang marah ke jalan-jalan Irak, yang akan menandai berakhirnya keberadaan AS.

Pernyataan Al-Sadr datang setelah Amerika Serikat meminta para pejabat Irak untuk mengadakan pemilihan awal karena lebih banyak orang menjadi korban protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung yang dikatakan Baghdad dibajak oleh unsur-unsur yang didukung asing.[IT/r]
 
Comment