Islam Times - Pembangkit Nuklir Fordow Siap Untuk Pengayaan 20%

IslamTimes- “Bidang isotop stabil membutuhkan pengetahuan yang jauh lebih rumit dan kami tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang ini. Kami bekerja sama dengan Rusia dalam merancang rantai untuk memulai pengayaan industri. "

Direktur fasilitas nuklir Fordow mengatakan Fasilitas Fordow siap untuk pengayaan uranium 20% ketika diperlukan, menambahkan bahwa mesin pengayaan aktif dan beberapa lagi akan mulai beroperasi dalam waktu dekat.

Direktur fasilitas nuklir Fordow membuat pernyataan selama kunjungan media baru-baru ini ke tempat tersebut.

“Semua kegiatan di Fordow dilakukan oleh para ahli Iran. Satu-satunya pengecualian adalah kerja sama kami dengan pihak Rusia tentang isotop stabil, ”tambah direktur itu.

“Bidang isotop stabil membutuhkan pengetahuan yang jauh lebih rumit dan kami tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang ini. Kami bekerja sama dengan Rusia dalam merancang rantai untuk memulai pengayaan industri. "

Memperhatikan bahwa dengan Fordow mulai beroperasi, kapasitas pengayaan negara akan meningkat sebesar 15% hingga 20%, direktur Frodow menambahkan “sebelumnya, kami memiliki sekitar 6.000 kapasitas pengayaan SWU, yang pernah dinaikkan ke jumlah 2.662 SWU dan sekarang sekitar 1.000 SWU di dalam kerangka kerja pengurangan komitmen JCPOA Iran. "

"Peningkatan ini telah membawa kapasitas pengayaan negara menjadi lebih dari 6.500 SWU, hampir kapasitas yang kita miliki sebelum JCPOA diberlakukan," tambah direktur itu.

Pada 7 November, Iran secara resmi mulai menyuntikkan gas ke ratusan sentrifugal di pabrik nuklir Fordow sebagai langkah keempat dari pengurangan negara pada komitmennya terhadap perjanjian nuklir 2015.

Juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi mengatakan pabrik itu akan melanjutkan pengayaan uranium, dan tingkat kemurnian pengayaan akan mencapai 4,5 persen.

Iran mulai mengurangi komitmen langkah demi langkah setahun setelah penarikan unilateral AS dan dalam menghadapi langkah-langkah praktis oleh para penandatangan Eropa untuk perjanjian nuklir.

Teheran mengatakan penangguhan komitmennya bukan merupakan pelanggaran JCPOA tetapi didasarkan pada Pasal 26 dan 36 dari perjanjian itu sendiri, dan semua tindakan akan dibalik begitu pihak lain mulai memenuhi komitmen mereka sendiri.(IT/TGM)