0
Thursday 14 November 2019 - 10:37
Gejolak Politik Irak:

Sadr Mendesak Parlemen Irak untuk Memulai Reformasi Mendasar

Story Code : 827264
Muqtada al-Sadr, Influential Iraqi Shia cleric and political leader.jpg
Muqtada al-Sadr, Influential Iraqi Shia cleric and political leader.jpg
Sadr, dalam serangkaian posting yang diterbitkan di halaman Twitter-nya pada hari Rabu (13/11), menyerukan kepada rakyat Irak untuk "melanjutkan protes damai mereka melalui cara-cara rasional, dan tidak membahayakan Irak dan menjerumuskan negara ke dalam kekosongan [politik] yang mengerikan."

“Kaum revolusioner harus menghilangkan bayangan Amerika atau intervensi asing apa pun; dan bahkan elemen-elemen yang duduk di belakang keyboard komputer mereka dan menerapkan skema kolonial AS dan lainnya ... Revolusioner tidak boleh menyerang misi atau kedutaan diplomatik, atau meneriakkan slogan-slogan karena perilaku seperti itu tidak termasuk dalam etika kita," dia mengatakan.

Ulama senior Syiah Irak itu kemudian menyerukan agar warga Irak, yang terus diam atas protes di negara itu, untuk memainkan peran mereka, mendesak pasukan bersenjata Irak untuk melindungi para demonstran seperti halnya mereka membebaskan kota utara Mosul yang strategis dari cengkeraman Kelompok teroris Takfiri Daesh kembali pada Oktober 2016.

Sadr meminta anggota parlemen Irak untuk meluluskan reformasi radikal, seperti mengubah Komisi Pemilihan Tinggi Independen, hukum pemilu dan beberapa klausul konstitusional.

Dia juga meminta pegawai negeri untuk menemani para pemrotes, dan melakukan pemogokan nasional satu hari.

Ulama terkemuka itu juga mendesak para imam sholat Jumat di seluruh Irak untuk memimpin demonstrasi damai sehingga reformasi dapat dilaksanakan secara serius dan tanpa penundaan.

Pada hari Selasa (12/11), Presiden Irak Barham Salih mengatakan reformasi, yang oleh pemerintah Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi telah berjanji untuk dilaksanakan setelah protes anti-pemerintah, adalah masalah dalam negeri Irak yang par excellence dan tidak akan dipengaruhi oleh diktat asing.[IT/r]
 
Comment