AS Dan Cina Memiliki Perbedaan Signifikan Dalam Negosiasi Perdagangan

Negosiator top dari AS dan Cina berusaha untuk mempersempit perbedaan pada perjanjian perdagangan parsial, tetapi masih memiliki perbedaan signifikan pada masalah-masalah utama, menurut Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross.

Dalam sebuah wawancara di Fox Business Network pada hari Jumat, Ross mengatakan Presiden AS Donald Trump belum setuju untuk menghapus tarif apa pun sebagai bagian dari kesepakatan.

Ross juga mengatakan penting bagi China untuk menetapkan komitmen tegas untuk membeli produk pertanian AS.

Mereka yang diberi pengarahan tentang negosiasi perdagangan AS-Cina mengatakan keengganan China untuk menjaminkan sejumlah pembelian pertanian tetap menjadi hambatan dalam perundingan, seperti keengganan Trump untuk menurunkan tarif.

Trump pada Oktober mengatakan para pejabat Cina telah menyetujui lebih dari dua kali lipat pembelian produk pertanian AS di China menjadi sekitar $ 50 miliar per tahun, tetapi Beijing ingin melakukan pembelian berdasarkan permintaan pasar.

Perekonomian terbesar di dunia telah terlibat dalam perang dagang gayung yang menyeret pertumbuhan global.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diperkirakan akan berpartisipasi dalam panggilan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He yang akan diadakan pada Jumat malam waktu Washington.

Beijing bersikeras bahwa tarif harus dibatalkan sebagai bagian dari kesepakatan "fase satu", tetapi Trump belum setuju untuk melakukan itu.

Kesepakatan sementara AS-Cina secara luas diperkirakan akan mencakup janji AS untuk membatalkan tarif yang dijadwalkan 15 Desember dengan nilai impor Tiongkok sekitar $ 156 miliar.

Namun, Ross mengatakan bahwa Trump senang untuk melanjutkan dengan tarif jika kesepakatan tidak dapat dicapai.

Amerika Serikat dan Cina tampaknya ingin mengurangi konflik mereka, setidaknya untuk sementara, untuk menghindari resesi dan mendorong pertumbuhan pada tahun 2020.

Sejak awal 2018, Amerika Serikat telah mengupayakan kebijakan yang disengaja untuk mencoba melukai ekonomi Tiongkok sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dan praktik perdagangan yang tidak adil.(IT/TGM)