0
Wednesday 4 December 2019 - 11:07

Laporan Pemakzulan Sebut Bukti Kesalahan Trump Sangat Besar

Story Code : 830643
Trump
Trump
Namun tanggapan itu langsung dibantah oleh pihak Gedung Putih. Mereka menilai laporan itu palsu. Sementara Komite Intelijen DPR AS menilai Trump telah merongrong keamanan nasional, dengan menekan Ukraina memeriksa calon lawan Trump di Pemilu Presiden AS 2020.
 
Laporan setebal 300 halaman itu, dimaksudkan sebagai dasar untuk pasal-pasal pemakzulan. Hal tersebut juga memetakan secara terperinci apa yang disebutnya upaya mencampuri urusan dalam negeri, termasuk intimidasi saksi, untuk menghentikan penyelidikan Trump.

"Presiden menempatkan kepentingan politik pribadinya di atas kepentingan nasional Amerika Serikat, berusaha untuk merusak integritas proses pemilihan presiden AS, dan membahayakan keamanan nasional AS," kata laporan akhir tentang penyelidikan Komite Intelijen, seperti dikutip AFP, Rabu, 4 Desember 2019.
 
"Presiden Trump dan pejabat seniornya mungkin melihat ada yang salah dengan menggunakan kekuatan kantor presiden untuk menekan negara asing untuk membantu kampanye pemilihan presiden," sebut laporan itu.
 
"Namun, para Bapak Bangsa meresepkan obat untuk seorang eksekutif kepala yang menempatkan kepentingan pribadinya di atas kepentingan negara: Pemakzulan,” tegas laporan itu.

Tangan kotor Presiden

Laporan itu, produk dari penyelidikan cepat yang dipicu oleh keluhan pengungkap fakta pada Agustus, memetakan skema berbulan-bulan oleh Trump. Skema itu menjelaskan penekanan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani dan para diplomat senior AS untuk menekan presiden Ukraina agar menyelidiki Joe Biden.
 
Biden adalah favorit untuk menjadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat. Biden pun menegaskan dirinya akan melawan Trump dalam Pilpres 2020.
 
Trump juga menekan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki ‘teori konspirasi’ bahwa itu adalah Ukraina, dan bukan Rusia, yang ikut campur dalam pemilihan AS 2016, untuk menguntungkan Demokrat.
 
Dalam kedua kasus itu, kata laporan itu, Trump mengkondisikan hampir USD400 juta dalam bantuan militer AS dan pertemuan tingkat tinggi dengan Zelensky mengenai Kiev membuka penyelidikan.
 
Kepala Komite Intelijen DPR AS Adam Schiff, mengatakan tuntutan Gedung Putih menyebabkan Ukraina, berada di bawah ancaman konstan dari pemberontak yang didukung Rusia. Tentunya ini sangat rentan ketika Trump mencari bantuan untuk pemilihan ulang 2020-nya.
 
"Laporan ini mencatat sebuah skema oleh presiden Amerika Serikat untuk memaksa sekutu, Ukraina, yang berperang dengan musuh, Rusia, untuk melakukan pekerjaan kotor presiden," pungkas Schiff. [IT/Medcom]


 
Comment