0
Friday 6 December 2019 - 08:42

Anwar Ibrahim Diterpa Tuduhan Isu Tak Sedap

Story Code : 831043
Anwar Ibrahim (digtara)
Anwar Ibrahim (digtara)
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Kamis (5/12/2019), tuduhan itu dilontarkan seorang pria bernama Muhammed Yusoff Rawther yang pernah menjadi asisten peneliti bagi Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar. Tuduhan semacam ini menjadi yang kesekian kalinya menerpa Anwar yang sebelumnya pernah terjerat kasus sodomi.

Pada Rabu (4/12) kemarin, Yusoff yang berusia 26 tahun ini, merilis surat pernyataan di bawah sumpah yang isinya mengklaim Anwar pernah berusaha memaksanya berhubungan seks di kantornya. Disebutkan Yusoff bahwa pernyataan tersebut dirilis baru-baru ini karena dia mengkhawatirkan keselamatannya.

"Saya menyangkal secara tegas fitnah tak berdasar ini," tegas Anwar yang kini menjabat Ketua PKR yang berkuasa di Malaysia, dalam pernyataannya pada Kamis (5/12) waktu setempat.

Lebih lanjut ditegaskan Anwar bahwa pada tanggal 2 Oktober 2018 yang disebut oleh Yussoff dalam pernyataannya, dirinya sedang berkampanye untuk pemilu daerah Port Dickson dan harus menghadiri sebuah acara untuk memperingati hari lahir Mahatma Gandhi ke-150 tahun di Kuala Lumpur, sebelum kembali ke Port Dickson.

Ditegaskan Anwar bahwa sekretaris pribadinya, Shukri Saad, akan melaporkan tuduhan ini ke polisi pada Kamis (5/12) waktu setempat. Anwar juga menyebut bahwa pengacaranya, Ramkarpal Singh, akan mengirimkan surat somasi kepada Yusoff.

"Tindakannya dimaksudkan untuk menodai citra saya menjelang Kongres Nasional PKR ke-14 dan proses transisi kekuasaan," sebut Anwar dalam pernyataannya.

Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur via Facebook Live pada Rabu (4/12) waktu setempat, Yusoff tidak menjelaskan secara detail tuduhannya terhadap Anwar. Dia berdalih hal itu menjadi bagian dari pernyataan di bawah sumpah yang tidak diungkapkan ke publik.

Diketahui bahwa Yusoff merupakan cucu dari mendiang SM Mohamed Idris yang merupakan mantan Presiden Asosiasi Konsumen Penang (CAP). Kakek Yusoff, Mohideen Abdul Kader, yang kini menjabat Presiden CAP, seperti dilansir Malay Mail, mengecam tuduhan yang dilontarkan Yusoff sebagai 'politik sodomi'.

Dia menjauhkan pihak keluarga besarnya dari tuduhan Yusoff tersebut. Mohideen meyakini Yusoff telah dieksploitasi oleh politikus lainnya yang memperebutkan kekuasaan.

Direktur Komunikasi PKR, Fahmi Fadzli, dalam pernyataan terpisah mengungkapkan kejanggalan dalam tuduhan yang dilontarkan Yusoff terhadap Anwar.

"Ada banyak pertanyaan karena jika tuduhan itu benar terjadi, kenapa tidak ada anggota keluarganya yang membelanya. Dia (Yusoff) berasal dari keluarga yang sangat terhormat dari kalangan aktivis masyarakat sipil," ucapnya kepada wartawan setempat.

"Faktanya, bahkan jika tuduhan itu terjadi, kenapa tidak diungkap setahun lalu? Mengapa menunggu dua hari sebelum Kongres (PKR) untuk mengungkapnya," ujarnya bertanya. [IT/Detik]



 
Comment