0
Monday 9 December 2019 - 08:46

Sebelum Penembakan di Pangkalan Florida, Militer Arab Saudi Sebut AS Negara Jahat

Story Code : 831581
Mobil polisi mengawal sebuah ambulans usai penembakan terjadi di dalam Naval Air Statuion Pensacola pada Jumat (6/12) waktu setempat (Tony Giberson/Pensacola News Journal via AP)
Mobil polisi mengawal sebuah ambulans usai penembakan terjadi di dalam Naval Air Statuion Pensacola pada Jumat (6/12) waktu setempat (Tony Giberson/Pensacola News Journal via AP)
Seperti dilansir AFP, Sabtu (7/12/2019), kecaman dari pelaku penembakan itu diungkapkan oleh SITE Intelligence Group yang merupakan media pemantau militan.

Penembakan di dalam salah satu ruang kelas di kompleks Naval Air Station Pensacola di Florida terjadi pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat. Selain menewaskan 3 orang, penembakan melukai 12 orang lainnya. Pelaku ditembak mati oleh polisi yang dikerahkan ke lokasi.

Gubernur Florida, Ron DeSantis, menyebut pelaku penembakan merupakan anggota Angkatan Udara Saudi, namun tidak menyebut namanya. Secara terpisah, seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut pelaku sebagai Mohammed Saeed Alshamrani.

Sosok Alshamrani disebut sebagai personel Angkatan Udara Saudi yang berpangkat Letnan II. Dia sedang berada di AS untuk mengikuti pelatihan di sekolah penerbangan di Naval Air Station Pensacola. Dia ikut pelatihan sejak Agustus 2017 lalu dan dijadwalkan akan selesai pada Agustus mendatang.

Dalam pernyataannya, SITE Intelligence Group juga mengidentifikasi pelaku sebagai Alshamrani. Disebutkan SITE Intelligence Group bahwa Alshamrani pernah memposting sebuah manifesto singkat via Twitter.

"Saya menentang kejahatan, dan Amerika sebagai keseluruhan telah berubah menjadi sebuah negara jahat," tulis Alshamrani dalam manifestonya.

"Saya tidak menentang Anda karena menjadi warga Amerika, saya tidak membenci Anda karena kebebasan Anda, saya membenci Anda karena setiap hari Anda mendukung, mendanai dan melakukan kejahatan tidak hanya terhadap Muslim tapi juga terhadap kemanusiaan," imbuhnya.

Media AS, ABC News, melaporkan para penyidik sedang menyelidiki apakah manifesto itu benar ditulis oleh Alshamrani.

Akun Twitter yang memposting manifesto itu diketahui juga mengecam dukungan AS untuk Israel dan pernah melampirkan kutipan dari mendiang Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda. Akun Twitter itu telah dinonaktifkan saat ini.

Otoritas AS tengah menyelidiki motif di balik penembakan itu. Otoritas AS juga tengah menyelidiki apakah aksi penembakan ini berkaitan dengan terorisme. [IT/Detik]

 
Comment