0
Wednesday 11 December 2019 - 00:35

AS Biayai Kerusuhan Terbaru di Iran

Story Code : 831982
AS Biayai Kerusuhan Terbaru di Iran

Juru Bicara Pemerintah Ali Rabeie mengatakan pada hari Selasa bahwa kerusuhan baru-baru ini di Iran adalah hasil dari langkah-langkah bermusuhan AS terhadap Iran dan Washington mengeluarkan uang banya terkait masalah ini.

Mengutuk tindakan AS terhadap Republik Islam, ia menganggap dukungan keuangan AS sebagai penyebab utama kerusuhan baru-baru ini di Iran.
Pada 13 November, pemerintah Iran memulai penjatahan bensin bersubsidi dan meningkatkan harga bahan bakar karena berencana untuk menggunakan pendapatan untuk mendukung keluarga yang kurang mampu.

Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran, harga untuk satu liter bensin reguler dinaikkan menjadi 15.000 real (hampir 35 sen dengan harga resmi 42.000 real per dolar) dari 10.000 real dan rasio bulanan untuk setiap penumpang mobil dipatok pada 60 liter. Pembelian tambahan akan menelan biaya 30.000 real per liter.

Menggunakan kenaikan harga bensin baru-baru ini adalah dalih bagi unsur-unsur untuk memulai melakukan aksi kekerasan di seluruh negeri, membakar, menjarah, dan merusak fasilitas umum, termasuk bank, pompa bensin, dan department store.

Tak lama setelah kenaikan harga diumumkan, Ayatollah Khamenei memperingatkan bahwa protes terhadap keputusan tersebut dapat digunakan oleh para penghasut, yang diprovokasi dan dilengkapi oleh musuh-musuh negara. Catatan kehati-hatian mendorong demonstrasi pro-pemerintah di seluruh negeri.

Pemimpin menggambarkan gerakan nasional besar, yang dimulai di kota barat laut Zanjan dan Tabriz, dan bahkan mencapai beberapa daerah pedesaan sebelum mencapai puncaknya di Teheran, sebagai "tamparan" yang ditujukan kepada kesombongan global dan Zionisme, yang memaksa mereka untuk mundur.

Pada tanggal 3 Desember, Presiden Iran Hassan Rouhani memerintahkan sebuah komite dibentuk untuk mensurvei cara-cara untuk mengkompensasi kerugian yang ditimbulkan pada beberapa warga Iran selama kerusuhan baru-baru ini.(IT/TGM)
Comment