0
Sunday 15 December 2019 - 10:33
AS dan Konflik Semenanjung Korea:

Demonstran Korea Selatan Menghancurkan Potret Duta Besar AS

Story Code : 832835
US flag at the US embassy in Seoul, South Korea.jpg
US flag at the US embassy in Seoul, South Korea.jpg
Para pengunjuk rasa menghancurkan potret kertas Duta Besar AS Harry Harris dengan melempari tahu dan biji-bijian sementara yang lain bersorak di depan Kedutaan Besar AS di Seoul pada hari Jumat (13/12).

Kehadiran polisi sangat besar. Para pengunjuk rasa dikelilingi oleh barisan besar petugas keamanan.

"Harris keluar! Kami bukan koloni AS! Kami bukan mesin ATM!,” teriak para pengunjuk rasa.

Harris telah menjadi fokus kemarahan bagi warga Korea Selatan karena frustrasi dengan tuntutan administrasi Trump bahwa Seoul harus membayar sebanyak empat miliar dolar lebih per tahun untuk menjaga 28.500 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan.

Korea Selatan saat ini membayar sekitar 900 juta dolar untuk kehadiran militer AS di negara itu - yang saat ini menjadi tuan rumah pasukan AS terbesar ketiga di luar negeri, setelah Jepang dan Jerman.

Perjanjian pembagian biaya saat ini, yang dikenal sebagai Perjanjian Tindakan Khusus (SMA), akan berakhir pada tanggal 31 Desember.

Setelah pembicaraan pembagian biaya yang gagal antara kedua negara pekan lalu, para pejabat Korea Selatan mengatakan putaran baru pembicaraan direncanakan di ibukota minggu depan.

Polisi Seoul mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah memperingatkan para demonstran dalam demonstrasi hari Jumat untuk menghindari membawa bahan berbahaya atau terlibat dalam perilaku memfitnah Amerika Serikat. Polisi telah merencanakan untuk "membatasi protes jika mereka melewati batas," lapor Reuters.

Peringatan itu mendorong para demonstran untuk membatalkan rencana awal untuk memenggal patung Harris.

Protes lain terhadap tuntutan pembagian biaya baru AS juga telah dilakukan pada hari Sabtu (14/12).

Lusinan siswa memanjat kediaman duta besar AS pada Oktober untuk mengecam kehadiran militer AS di negara itu. Kedutaan AS meminta perlindungan ekstra dari polisi setelah insiden itu.[IT/r]
 
Comment