1
Monday 6 January 2020 - 09:27

Yordania dan Bahrain Bekukan Penerbangan ke Baghdad

Story Code : 836771
Pesawat maskapai Royal Jordanian (i.ytimg.com/vi/Bf7Q7sbN2Xs/maxresdefault)
Pesawat maskapai Royal Jordanian (i.ytimg.com/vi/Bf7Q7sbN2Xs/maxresdefault)
Pembekuan oleh sejumlah maskapai ini terkait dengan ketegangan yang kian meningkat di Irak terkait kematian jenderal Iran Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat.
 
Dikutip dari laman Yeni Safak, maskapai Royal Jordanian mengatakan keputusan pembekuan diambil usai mempertimbangkan situasi keamanan di ibu kota Irak. Namun penerbangan ke beberapa kota lainnya di Irak seperti Basra, Erbil, Najaf dan Sulaymaniyah tetap berlanjut seperti biasa.
 
Mengambil langkah senada, maskapai Gulf Air asal Bahrain juga membekukan sementara penerbangan menuju Baghdad. Sedikit berbeda dari Yordania, kota Najaf juga termasuk dalam pembekuan rute oleh Gulf Air.

AS melancarkan serangan udara di bandara Baghdad pada Jumat 3 Januari, yang menewaskan Soleimani dan juga Abu Mahdi al-Muhandis, kepala grup milisi Irak yang didukung Iran, Kataeb Hezbollah.
 
Soleimani adalah kepala Quds Force, cabang dari Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC). Sementara Kataeb Hezbollah merupakan bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
 
Washington menuduh Soleimani tengah merencanakan serangan terhadap diplomat dan juga personel militer AS. Sementara untuk Kataeb Hezbollah, AS menyerangnya sebagai bentuk balasan atas kematian seorang kontraktor di Irak pada Jumat 27 Desember.
 
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan di Irak. Semua warga negara Indonesia di Irak diminta untuk selalu waspada.
 
"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari segala tindakan yang dapat memperburuk situasi," ujar pernyataan di situs resmi Kemenlu RI.
 
"Semua WNI di Irak diminta untuk selalu waspada. Silakan hubungi Kedubes Indonesia jika membutuhkan bantuan," sambungnya. [IT/Medcom]



 
Comment