0
Monday 6 January 2020 - 11:22
Iran vs Hegemoni Global:

Iran Ancam akan Serang Situs Militer AS

Story Code : 836780
Ayatollah Khamenei and IRGC Quds Force commander Gen. Qassem Soleimani.jpg
Ayatollah Khamenei and IRGC Quds Force commander Gen. Qassem Soleimani.jpg
Hossein Dehghan, mantan menteri pertahanan Iran dan penasihat militer saat ini untuk Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN di Tehran pada hari Minggu (5/1), menekankan bahwa "tanggapan pasti akan militer dan terhadap situs militer. "

Letnan Jenderal Soleimani, bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Unit Mobilisasi Populer (PMU) pro-pemerintah Irak, dibunuh pada dinihari Jumat (3/1). Empat warga Iran lainnya serta empat warga Irak yang menyertai mereka juga menjadi martir.

Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Amerika Donald Trump telah memerintahkan militer AS untuk membunuh komandan tinggi Iran.

Menyusul pembunuhan Soleimani, Ayatollah Khamenei mengatakan mereka yang membunuh komandan IRGC Quds Force harus menunggu pembalasan yang keras, mencatat bahwa "orang paling kejam di bumi" membunuh komandan "terhormat" yang "dengan gagah berani berjuang selama bertahun-tahun melawan kejahatan dan penjahat dunia." "

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) juga mengatakan bahwa pembalasan yang keras "tepat waktu dan di tempat yang tepat" menunggu para penjahat di balik pembunuhan Soleimani.

Pembunuhan yang ditargetkan telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya ketegangan besar antara AS dan Iran, yang mendorong banyak negara di kawasan ini dan juga di Eropa untuk meminta semua pihak untuk menahan diri.

Namun, Brigadir Jenderal Dehghan mengatakan bahwa Iran tidak akan mencari perang dengan AS.

"Izinkan saya memberi tahu Anda satu hal: Pemimpin kami telah secara resmi mengumumkan bahwa kami tidak pernah mencari perang dan kami tidak akan mencari perang," kata Dehghan.

“Amerika yang memulai perang. Karena itu, mereka harus menerima reaksi yang sesuai dengan tindakan mereka. Satu-satunya hal yang dapat mengakhiri periode perang ini adalah agar orang Amerika menerima pukulan yang setara dengan pukulan yang mereka lakukan. Setelah itu mereka seharusnya tidak mencari siklus baru,” tambahnya.

Pada hari Sabtu (4/1), Trump mengancam dalam sejumlah tweet bahwa jika Tehran menyerang aset Amerika, Washington akan menyerang "52" target Iran, "sangat keras dan sangat cepat."

Dehghan menggambarkan tweet presiden Amerika sebagai "konyol dan tidak masuk akal."

“[Trump] tidak tahu hukum internasional. Dia juga tidak mengenali resolusi PBB. Pada dasarnya dia benar-benar seorang gangster dan penjudi. Ia bukan politisi, mentalnya tidak stabil,” brigadir jenderal Iran itu menambahkan.[IT/r]
 
Comment