0
Saturday 11 January 2020 - 10:00

Eropa Tolak Seruan Trump untuk Abaikan Perjanjian Nuklir Iran

Story Code : 837767
Eropa Tolak Seruan Trump untuk Abaikan Perjanjian Nuklir Iran
Trump, yang menarik AS pada 2018 dari perjanjian nuklir penting yang ditandatangani di Wina, pada Rabu meminta kepada Eropa bahwa "waktunya telah tiba", sesama penandatangan untuk "melepaskan diri dari sisa-sisa" perjanjian nuklir", AFP melaporkan.

Tetapi para pemimpin Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda menarik diri dari perjanjian nuklir.

Jerman mengatakan pada Jumat, 10/01/20, menegaskan bahwa pihaknya masih ingin "menyelamatkan" kesepakatan yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"Tujuan kami masih menyelamatkan perjanjian itu, karena kami tetap yakin bahwa itu adalah instrumen yang tepat untuk mencegah Iran dari kemungkinan persenjataan nuklir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rainer Breul di Berlin.

Iran menegaskan, program nuklirnya untuk tujuan sipil termasuk pembangkit listrik dan pekerjaan nuklirnya tidak pernah memiliki dimensi militer.

Komentar Breul menggemakan pendapat orang-orang Inggris dan Prancis, yang juga menekankan komitmen berkelanjutan mereka terhadap kesepakatan itu.

"Kami ingin menggunakan semua kemungkinan yang ditawarkan [kesepakatan] untuk bergerak menuju solusi diplomatik," kata Breul kepada wartawan.

Dia mendesak Tehran "untuk mengembalikan komitmennya" di bawah perjanjian 2015 yang dicapai dengan AS, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan China.

Kesepakatan terurai sejak Trump menarik Amerika Serikat dari pakta pada Mei 2018.

Setahun setelah Amerika Serikat menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, Tehran mulai mengurangi komitmennya terhadap perjanjian itu dan pada hari Minggu mengumumkan tidak lagi merasa harus tetap berpegang pada batasan untuk membuat uranium yang diperkaya yang dibutuhkan untuk tenaga nuklir.

Para penandatangan Eropa diperkirakan akan memutuskan dalam beberapa hari mendatang apakah akan mengambil tindakan terhadap Iran.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memperingatkan, langkah Iran mengenai JCPOA menjadi "akut" dan para penandatangan "tampak keras" pada langkah apa yang harus diambil.

Namun Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kesepakatan itu tetap "pengaturan terbaik yang saat ini tersedia."

Prancis pada Kamis juga mengatakan pihaknya "berkomitmen untuk kerangka kerja perjanjian nuklir Iran Wina."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis Agnes von der Muehll menambahkan, Prancis "terus bekerja dengan pihak-pihak lain" dalam kesepakatan itu.

Presiden Uni Eropa Charles Michel membela perjanjian nuklir Iran pada hari Kamis dan memperingatkan Iran agar tidak mengambil "tindakan yang tidak dapat diubah".

Inggris, Prancis, dan Jerman berusaha menyelamatkan kesepakatan nuklir dan berjanji membantu Iran menghindari sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS, melindungi perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis dengan negara jahat itu dalam upaya melestarikan kesepakatan nuklir Iran.

Iran menolak langkah-langkah para penandatangan Eropa sebagai tidak mencukupi dan, pada kenyataannya, mengatakan Eropa telah mengurangi komitmennya berdasarkan kesepakatan. [IT/Onh]


 
Comment