Menlu Iran ke Eropa: "Mengapa Anda Mau Digertak Amerika Serikat?"

Selama konferensi internasional di New Delhi, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menanyakan tentang nasib perjanjian nuklir 2015. Kesepakatan itu menurun pada Mei 2018 ketika AS keluar, kemudian memberlakukan kembali sanksi besar-besaran dan berjanji akan menumpuk "tekanan maksimum" pada Iran.

Pada hari Selasa, trio Eropa itu memicu penyelidikan setelah Iran mengumumkan bahwa mereka akan bergerak melampaui batasan pengayaan uranium setelah pembunuhan salah satu pemimpin militer utamanya dalam serangan pesawat nir awak AS awal bulan ini.

"Mereka mengatakan, 'Kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan Amerika Serikat.' OK, tetapi Anda adalah negara-negara merdeka," kata Zarif, merujuk pada Eropa.

Eropa, UE, adalah ekonomi global terbesar. Jadi mengapa Anda mengizinkan Amerika Serikat menggertak Anda?

Ketika ditanya tentang nasib kesepakatan 2015, Menlu Iran meyakinkan Reuters bahwa "itu belum mati".

Sesaat sebelum investigasi diluncurkan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menawarkan penggantian perjanjian nuklir tahun 2015 yang memburuk dengan apa yang disebutnya "perjanjian Trump," mengumpulkan tanggapan yang antusias dari Presiden Amerika. Tetapi pembicaraan itu tidak sesuai dengan Tehran.[IT/r]