0
1
Komentar
Friday 17 January 2020 - 16:33
AS dan Gejolak Suriah:

Laporan: Militer AS Mengirim Lebih dari 70 truk ke Suriah Timur yang Kaya Minyak

Story Code : 838997
US military convoy on the outskirts of the Kurdish-majority northeastern Syrian city of Qamishli.jpg
US military convoy on the outskirts of the Kurdish-majority northeastern Syrian city of Qamishli.jpg
Sumber-sumber lokal dari kota timur laut Qamishli yang mayoritas Kurdi, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah SANA bahwa konvoi 75 truk melintasi penyeberangan perbatasan Semalka, yang merupakan jembatan ponton melintasi Tigris, Kamis (16/1) malam dan menuju menuju posisi AS di kedua provinsi.

Pada akhir Oktober tahun lalu, Washington membalikkan keputusan sebelumnya untuk menarik semua tentaranya dari timur laut Suriah, mengumumkan pengerahan sekitar 500 tentara ke ladang minyak yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi di negara Arab itu.

AS mengklaim bahwa langkah itu bertujuan melindungi ladang dan fasilitas dari kemungkinan serangan oleh kelompok teroris Takfiri Daesh. Klaim itu datang meskipun Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyarankan bahwa Washington mencari kepentingan ekonomi dalam mengendalikan ladang minyak.

Kepala Pentagon Mark Esper kemudian mengancam bahwa pasukan AS yang dikerahkan ke ladang minyak akan menggunakan "kekuatan militer" terhadap pihak mana pun yang mungkin berusaha untuk menantang kontrol situs, bahkan jika itu adalah pasukan pemerintah Suriah atau sekutu Rusia mereka.

Suriah, yang belum mengesahkan kehadiran militer Amerika di wilayahnya, mengatakan AS sedang "menjarah" minyak negara itu.

Pada 18 Desember 2019, utusan khusus China untuk Suriah mengatakan alasan Amerika Serikat untuk memperluas kehadiran militernya di negara Arab, yaitu untuk melindungi ladang minyak Suriah, tidak dapat dipertahankan.[IT/r]
 
 
Comment


Rio
Indonesia
Amerika maling