0
Saturday 18 January 2020 - 03:10

New York Times: Pembunuhan Jenderal Soleimani Oleh AS Adalah Tindakan Tak Bermoral 

Story Code : 839107
New York Times: Pembunuhan Jenderal Soleimani Oleh AS Adalah Tindakan Tak Bermoral 

Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani atas perintah Presiden Donald Trump adalah "tindakan tidak bermoral" dan "pelanggaran yang jelas terhadap hukum nasional dan internasional," menurut editorial di The New York Times.

"Pemerintah baru-baru ini mengumumkan bahwa, atas perintah presiden Amerika Serikat yang membunuh seorang pemimpin militer penting dari sebuah negara di mana kita tidak berperang adalah tindakan kriminal dan tidak bermoral," kata artikel Times, yang ditulis oleh Benjamin Ferencz, seorang pengacara Amerika kelahiran Hungaria.

“Sebagai lulusan Harvard Law School yang telah banyak menulis tentang masalah ini, saya melihat tindakan tidak bermoral seperti pelanggaran yang jelas terhadap hukum nasional dan internasional,” tulis Ferencz dalam op-ed-nya.

“Masyarakat berhak mengetahui kebenaran. Piagam PBB, Mahkamah Pidana Internasional dan Mahkamah Internasional di Den Haag semuanya membisu, ”tambahnya.

Ferencz, mengatakan bahwa dirinya "tidak bisa tinggal diam" lagi atas kejahatan perang AS.

Ferencz adalah penyidik ​​kejahatan perang Nazi setelah Perang Dunia II dan ketua jaksa penuntut untuk Angkatan Darat AS di Pengadilan Einsatzgruppen, salah satu dari 12 pengadilan militer yang diadakan oleh otoritas AS di Nuremberg, Jerman.

Ferencz lahir pada tahun 1920 di Transylvania, yang merupakan bagian dari Hongaria, tetapi diduduki oleh Rumania pada saat itu. Dia berusia sepuluh bulan ketika dia beremigrasi ke AS dengan keluarga Yahudi-nya.

“Sekarang di tahun keseratus saya, saya tidak bisa tinggal diam. Saya memasuki Amerika Serikat pada Januari 1921 sebagai anak imigran yang miskin, dan saya merasa berkewajiban untuk membalas budi kepada Amerika Serikat dengan memberikan fakta dan kebenaran atas kesempatan yang diberikan kepada saya, ”tulis Ferencz dalam artikel Times.

Ketegangan antara AS dan Iran meroket dalam beberapa pekan terakhir setelah militer AS melakukan serangan udara atas perintah Trump di bandara internasional Baghdad 3 Januari, membunuh Jenderal Qassem Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU) , Abu Mahdi al-Muhandis, serta delapan sahabat lainnya.

Iran merespons dengan meluncurkan rudal di pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS.(IT/TGM)

 
Comment