Yaman Tolak Klaim Saudi dan UEA Terkait Serangan Rudal di Ma'rib

Gerakan Houthi Ansarullah yang berkuasa di Yaman telah menolak klaim oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) bahwa mereka berada di balik serangan rudal mematikan terhadap posisi militan pro-Riyadh di kota utara Ma'rib.

Serangan rudal hari Sabtu menargetkan sebuah kamp militer di Ma'rib, tempat milisi yang didukung Saudi dan tentara loyal kepada pemerintah mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.

Beberapa laporan menyatakan bahwa pasukan dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan negara-negara lain hadir di lokasi ketika serangan terjadi.

Korban tewas meningkat menjadi 116 dari penghitungan awal 83 dan diperkirakan akan meningkat, sumber militer dan medis mengatakan kepada AFP pada hari Senin. Sebanyak 150 orang lainnya dilaporkan terluka.

Rezim Saudi dan UEA - dua pihak penting dalam koalisi pimpinan-Riyadh yang melakukan perang terhadap Yaman - menyalahkan serangan terhadap gerakan Houthi, yang telah membela negara itu terhadap invasi militer besar-besaran.

Namun, Mohammad al-Bakhiti, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, membantah peran dalam serangan rudal dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Al Jazeera Senin malam.

"Jika kita pejuang Houthi melakukan serangan, kita akan mengumumkannya secara terbuka," kata pejabat itu.

Puluhan ribu orang - kebanyakan dari mereka warga sipil - telah tewas dalam serangan udara yang dipimpin Saudi dan operasi darat di Yaman selama lima tahun terakhir.

Houthi telah menanggapi dengan menargetkan posisi militer jauh di dalam Arab Saudi atau situs di dalam Yaman di mana tentara bayaran dan pasukan militer Saudi dikerahkan.

Perang yang dipimpin Saudi telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan Program Pangan Dunia mengatakan bahwa lebih dari 11 juta orang menghadapi perjuangan setiap hari untuk menemukan cukup makanan, dan 240.000 orang hidup dalam kondisi kelaparan.(IT/TGM)