0
Thursday 23 January 2020 - 00:48

Pasukan AS Memblokir Jalan Pasukan Rusia Ke Ladang Minyak Di Timur Laut Suriah

Story Code : 840101
Pasukan AS Memblokir Jalan Pasukan Rusia Ke Ladang Minyak Di Timur Laut Suriah

Pasukan militer AS hadir di daerah-daerah yang dikuasai oleh gerilyawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di provinsi Hasakah di timur laut Suriah, dilaporkan AS telah menghentikan konvoi militer Rusia untuk mencapai ladang minyak di sana.

Kantor berita resmi Turki Anadolu melaporkan pada hari Rabu bahwa konvoi Rusia, yang terdiri dari lima pengangkut personel lapis baja dan sebuah truk pickup, kembali ke pangkalan mereka sehari sebelumnya, setelah pasukan AS menghentikan mereka dan tidak mengizinkan mereka untuk mencapai ladang minyak yang ditargetkan.

Laporan itu menambahkan bahwa kebuntuan itu berakhir tanpa bentrokan signifikan atau risiko nyata kekerasan antara kedua belah pihak.

Militer AS dilaporkan telah mengirim 75 truk peralatan militer dan logistik ke posisinya di provinsi timur Dayr al-Zawr di Suriah dan provinsi Hasakah di timur laut.

Pengembangan ini berlangsung di tengah perselisihan yang sedang berlangsung antara AS dan Rusia tentang ladang minyak Rumeylan, yang terletak di sisi timur laut provinsi Hasakah.

Pada 16 Januari, Amerika Serikat mengirim lusinan truk peralatan militer dan logistik ke daerah-daerah kaya minyak di bawah kendalinya di provinsi timur Dayr al-Zawr dan provinsi Hasakah di Suriah.

Sumber-sumber lokal dari kota Qamishli, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah SANA pada saat itu ada konvoi 75 truk melintasi perbatasan Semalka, yang merupakan jembatan ponton melintasi Tigris, dan menuju menuju posisi AS di kedua provinsi.

Pada akhir Oktober tahun lalu, Washington membalikkan keputusan sebelumnya untuk menarik semua tentaranya dari timur laut Suriah, mengumumkan pengerahan sekitar 500 tentara ke ladang minyak yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi di negara Arab.

AS mengklaim bahwa langkah itu bertujuan melindungi ladang dan fasilitas dari kemungkinan serangan oleh kelompok teroris Daesh Takfiri. Klaim itu datang meskipun Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyarankan bahwa Washington mencari kepentingan ekonomi dalam mengendalikan ladang minyak.

Kepala Pentagon Mark Esper kemudian mengancam bahwa pasukan AS yang dikerahkan ke ladang minyak akan menggunakan "kekuatan militer" terhadap pihak mana pun yang mungkin berusaha untuk menantang kontrol situs, bahkan jika itu adalah pasukan pemerintah Suriah atau sekutu Rusia mereka.(IT/TGM)
Comment