0
Saturday 1 February 2020 - 12:13
Nuklir Iran:

Iran: Sanksi AS Dijatuhkan untuk Pemimpin Nuklir "Keluar dari Keputusasaan"

Story Code : 841916
Ali Akbar Salehi- The head of Iran
Ali Akbar Salehi- The head of Iran's Atomic Energy Organization.jpg
"Mengesahkan tokoh ilmiah dan politik terkemuka ini, yang hanya dibuat (karena) putus asa, tidak akan berpengaruh pada pengembangan program nuklir damai Republik Islam Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi, Jumat (31/1).

"Ini bukan pertama kalinya dia ditempatkan dalam daftar sanksi ilegal dan sepihak, sama seperti ini bukan pertama kalinya bahwa para ilmuwan nuklir kita telah menjadi target permusuhan AS dan rezim Zionis," Mousavi kata.

Pernyataan itu muncul setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi yang menargetkan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan pejabat puncaknya pada hari Kamis (30/1).

Akan tetapi, Departemen Keuangan akan mengeluarkan keringanan terhadap sanksi yang melarang perusahaan-perusahaan non-AS melanjutkan pekerjaan mereka dalam proyek-proyek tertentu yang terkait dengan AEOI seperti reaktor air berat di Arak, fasilitas pengayaan Fordow, pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr dan reaktor riset Tehran .

Pengumuman sanksi Kamis datang dengan latar belakang sanksi Amerika yang meluas yang telah dikenakan pada Teheran setelah Washington menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral Iran 2015 pada Mei 2018.

Administrasi Trump telah berulang kali memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, dengan banyak yang mempertanyakan apakah mereka memiliki banyak pengaruh dengan larangan yang sudah menjangkau jauh sudah menargetkan semua perdagangan dengan negara tersebut.

Dalam sambutannya pada hari Jumat, Mousavi mengatakan sanksi baru yang menargetkan Iran, di antara tindakan bermusuhan Washington lainnya terhadap negara itu, ditujukan untuk mengalihkan opini publik dari kebijakan Trump yang gagal dan proses impeachment yang sedang berlangsung.

"Para pejabat AS tampaknya telah melakukan tindakan kasar dan absurd dalam agenda menentang negara Iran untuk mengalihkan opini publik dari perkembangan domestik yang berasal dari impeachment Trump dan kegagalan awal dari apa yang disebut kesepakatan abad ini."

Sanksi tersebut adalah bagian dari kampanye "tekanan maksimum" administrasi Trump, yang Tehran anggap sebagai bentuk terorisme ekonomi.

Mousavi mengatakan otoritas AS tampak "tidak menyadari bahwa kebijakan tekanan maksimum telah mencapai jalan buntu untuk waktu yang cukup lama, dan dorongan kuat Iran menuju kemerdekaan dan swasembada tidak akan berhenti dengan langkah-langkah bodoh seperti itu".

Juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi juga menolak sanksi itu sebagai "permainan politik" yang diberlakukan karena putus asa dan tidak memiliki nilai.

"Program nuklir Iran akan terus berjalan meskipun ada sanksi,” katanya.[IT/r]
 
Comment