Menhan: Iran Berusaha Keras untuk Menjadi Lebih Kuat

"Musuh tidak mengerti apa-apa selain bahasa kekerasan dan kita hanya bisa melindungi hak-hak rakyat Iran jika kita memiliki kekuatan; dan kami akan melakukan upaya terbaik kami dalam hal ini,” kata Hatami pada hari Selasa (4/2) di sela-sela memberikan penghormatan kepada Martyr Suleimani di Kerman.
 
Komandan Pasukan Quds Jenderal Qassem Suleimani dan wakil PMU Abu Mahdi al-Muhandis dibunuh pada 3 Januari oleh pasukan teroris AS di Irak.

"Kami menghadapi musuh yang pendendam dan gigih," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka yang akrab dengan sekolah perlawanan dan kemartiran mengenal musuh dengan baik.

Mengacu pada partisipasi jutaan orang Iran dalam prosesi pemakaman Martir Suleimani, Hatami menyoroti bahwa jumlah massa yang besar adalah 'tamparan di hadapan musuh' dan bukti bahwa jalan martir ini akan berlanjut seperti sebelumnya.

Dalam pidato terkait, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei juga menunjukkan perlunya mendapatkan kekuatan; “Satu-satunya jalan ke depan bagi bangsa Iran adalah menjadi kuat.“
 
“Kita harus berusaha untuk menjadi kuat. Kita tidak takut bernegosiasi. Tentu saja, kita tidak akan bernegosiasi dengan AS, melainkan kita akan bernegosiasi dengan orang lain. Dan kita tidak akan bernegosiasi dari posisi yang lemah, melainkan dari posisi yang kuat dan kuat. Kita bersyukur kuat dan kita bahkan akan menjadi lebih kuat atas izin Allah, ” kata sang Pemimpin saat khotbah salat Jumat pada 17 Januari.[IT/r]