0
Saturday 8 February 2020 - 14:39

Iran akan Rilis Terperinci Serangan Rudal IRGC ke Ain al-Assad

Story Code : 843341
Iran akan Rilis Terperinci Serangan Rudal IRGC ke Ain al-Assad
Sebagian kecil dari puing-puing drone dipajang sehari setelah jatuh. Informasi baru tentang serangan terhadap pangkalan udara AS juga akan segera dirilis

Dalam sebuah pernyataan, Komandan IRGC, Hajizadeh mengatakan Pasukan Dirgantara akan segera merilis rincian tentang serangan rudal Iran terhadap pangkalan udara AS di Irak barat dalam menanggapi pembunuhan Komandan Pasukan Quds IRGC Jenderal Qassem Soleimani.

Dalam serangan rudal Iran di pangkalan udara Ain al-Assad pada 8 Januari, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa "tidak ada orang Amerika yang dirugikan". Namun, Pentagon secara bertahap merilis laporan bahwa anggota layanan Amerika tertentu telah menderita cedera otak traumatis (TBI).

"Ada kemungkinan sampai beberapa waktu kemudian mereka akan mengumumkan bahwa beberapa pasukan militer Amerika tewas karena cedera otak ringan, "kata Hajizadeh.

USA Today melaporkan pada 6 Februari melaporkan, beberapa pasukan berkerumun di tempat perlindungan bom, puluhan menderita cedera otak akibat ledakan ketika muatan hampir satu ton menabrak pangkalan mereka.

Frank Larkin, mantan SEAL dan pensiunan sersan di Senat AS, menulis dalam sebuah surat mengatakan, serangan Iran adalah pukulan berat bagi Trump.

Menurut USA Today, Larkin tidak sendirian dalam kekecewaannya. Kelompok-kelompok veteran, yang dipimpin oleh 1,6 juta anggota Veteran Perang Asing, menuntut permintaan maaf presiden.

Military Times melaporkan pada hari Rabu bahwa perubahan kebijakan Departemen Pertahanan 2011 mengenai cedera otak traumatis ringan dapat berarti hampir 60 anggota layanan AS memenuhi syarat untuk Purple Heart setelah serangan rudal balistik Iran 8 Januari.

Jonathan Hoffman, kepala juru bicara Pentagon, tidak mengkonfirmasi kepada wartawan pada hari Senin jika Purple Hearts akan diberikan untuk pasukan yang terluka dalam serangan Iran.

Hoffman mengatakan pemberian Purple Hearts adalah pertanyaan untuk masing-masing layanan individu dari "anggota yang terkena dampak" untuk menjawab karena "standar yang mereka semua miliki sehubungan dengan" TBI. Hoffman mengatakan dia belum menerima timeline yang diperbarui tentang bagaimana proses itu berjalan.

Pada 30 Januari, 64 anggota layanan AS didiagnosis dengan TBI ringan yang berasal dari serangan Iran, menurut Pentagon.

Hoffman mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa sekitar 60 persen dari anggota layanan tersebut telah kembali bertugas.

Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan kepada wartawan baru-baru ini bahwa ia secara pribadi menjelaskan kepada presiden implikasi diagnosis.

“Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan presiden. Dia sangat peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan semua anggota layanan kami - terutama mereka yang terlibat dalam operasi di Irak, ”kata Esper. [IT/Onh]


 
Comment