0
Thursday 13 February 2020 - 16:41

AS Kecam Keputusan Filipina Akhiri Perjanjian Militer

Story Code : 844318
AS Kecam Keputusan Filipina Akhiri Perjanjian Militer
"Keputusan itu tidak menguntungkan, dan malah akan menjadi langkah salah bagi hubungan kedua negara," kata Esper dilansir dari Al Jazeera, Rabu 12 Februari 2020.
 
Ia menambahkan saat ini Washington dan sekutunya sedang berusaha untuk menekan Tiongkok agar 'mematuhi ketertiban internasional' di Asia, khususnya di Laut China Selatan. Filipina, kata dia, merupakan salah satu sekutu AS yang diharapkan dapat bekerja sama dalam meredam Tiongkok.

Kemarin, Duterte memutuskan menarik diri dari perjanjian VFA dengan AS. Menurut Duterte, sudah saatnya Filipina menjadi lebih independen dalam hubungan dengan negara-negara lain.
 
"Presiden tidak akan menerima inisiatif yang datang dari pemerintah AS untuk menyelamatkan VFA. Dia juga tidak akan menerima undangan resmi untuk mengunjungi Amerika Serikat," tutur juru bicara Duterte, Salvador Panelo.
 
Diakhirinya VFA dinilai dapat menyulitkan kepentingan militer AS di kawasan Asia-Pasifik di tengah meningkatnya ambisi Tiongkok.
 
Ditandatangani pada 1998, perjanjian VFA memungkinkan militer AS beroperasi di Filipina dalam bentuk pemberian latihan militer dan bantuan kemanusiaan. Meski mengakhiri VFA, kedua negara masih memegang dua perjanjian lain, yakni Perjanjian Pertahanan Bersama dan Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan. [IT/Medcom]



 

 
Comment