Islam Times - Sekjen Hizbullah: Qasem Soleimani Bapak Para Martir Perlawanan

Islam Times - Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah memuji keberanian dan pengorbanan komandan anti-teror Iran yang mati syahid, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan memanggilnya sebagai bapak para martir perlawanan.

Dalam sebuah wawancara TV yang disiarkan Kamis malam (13/02/20, Sayyid Hassan Nasrallah menyebut Haji Qasem "penguasa para martir Axis Perlawanan", dan darah komandan Pasukan Quds dan para komandan yang mati syahid di sampingnya akan membuat pasukan AS keluar dari wilayah tersebut.

Nasrallah berulang kali menahan air matanya ketika berbicara tentang Jenderal Soleimani, yang menjadi martir dalam serangan AS di Baghdad pada 3 Januari 2020.

"Say akan memberitahunya (malaikat maut) pasti: ambil jiwaku dan…. Lepaskan haji Qasem," katanya.

Sayyed Nasrallah dan Martyr Soleimani memiliki hubungan khusus. Dalam sebuah film dokumenter yang dirilis sebelumnya oleh al-Manar, Soleimani memuji sekretaris jenderal Hizbullah sebagai "pengabdian", dan menyuarakan kesiapan untuk mengorbankan dirinya bagi pemimpin Perlawanan Lebanon.

Menggambarkan karakteristik luar biasa Jenderal Soleimani, Sekjen Hizbullah itu mengatakan, "Haj Qasem bukan hanya seorang komandan militer, ia memiliki karakter multi-aspek yang hebat."

"Dia tak kenal lelah; dia bekerja sepanjang waktu tanpa ragu-ragu.

"Ketika kita berbicara tentang warisan haji Qasem, itu berarti mengambil risiko dan bergerak menuju bahaya di medan perang," tegasnya.

Kemartiran Jenderal Soleimani bukanlah akhir dari warisannya untuk menjaga keamanan di kawasan itu, tandas Nasrallah.

Jenderal Soleimani terkenal karena mengusir teroris ISIS di Irak dan memainkan peran utama dalam membebaskan wilayah-wilayah utama di Suriah dari kelompok teroris Takfiri. Hal yang menyebabkan mengapa pembunuhannya dipandang sebagai upaya AS untuk membawanya keluar dan membiarkan para teroris bebas.

Daftar panjang kegiatan anti-terorisme di Suriah dan Irak telah membuatnya mendapatkan gelar pahlawan nasional di Iran yang dapat menyelamatkan tanah negara dari ancaman eksternal. [IT/Onh]