0
Sunday 16 February 2020 - 02:50

Misi Pembunuhan AS Terjadi Ketika Jenderal Soleimani Berada Dalam 'Misi Perdamaian'

Story Code : 844837
Misi Pembunuhan AS Terjadi Ketika Jenderal Soleimani Berada Dalam

Menteri Luar Negeri Iran sekali lagi mengutuk tindakan teror AS membunuh mantan komandan Pasukan Quds Letnan Jenderal Soleimani, mencatat bahwa teror itu datang ketika Soleimani sedang dalam misi perdamaian di Irak.

"AS menargetkan Letnan Jenderal Soleimani saat ia bepergian dengan kendaraan sipil dalam misi untuk mempromosikan perdamaian di Irak," kata diplomat Iran dalam Konferensi Keamanan Munich 2020 pada hari Sabtu.

"Tindakan AS itu 'pasti tindakan teroris'," tegasnya.

Dia mencatat, "serangan rudal Iran di pangkalan militer AS di Irak adalah pertahanan yang sah dan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB," menambahkan, "banya negara di dunia telah keberatan dengan tindakan teroris ini dan, sebaliknya dengan apa yang dikatakan presenter, mereka bukan 'pasukan proksi' atau 'milisi'. "

Menjawab pertanyaan apakah "pembalasan" Republik Islam Iran sudah berakhir, dia berkata, "Tidak, Iran telah mengambil tindakan militer sebagai tanggapan atas tindakan militer."

FM Iran menyiratkan peran Mike Pompeo dalam pembunuhan Letnan Jenderal Qasem Soleimani, mengatakan bahwa ia sekarang mencoba untuk meniru perilaku Bolton dan karena itu menawarkan pembunuhan Jenderal Soleimani ke Trump.

“Saya pikir Presiden Donald Trump tidak memiliki penasihat yang baik. Dia telah menunggu pemerintah kita runtuh sejak menarik diri dari JCPOA. Pada saat itu, John Bolton mengatakan kepadanya bahwa Iran akan bertekuk lutut dalam beberapa bulan, namun hingga saat ini Iran masih berdiri tegak menentang segala tindakan terkutuk AS".(IT/TGM)
Comment