0
1
Komentar
Friday 21 February 2020 - 18:01
Iran vs Hegemoni Global:

Tehran: Sanksi AS Atas Pemilihan Iran Menunjukkan Kebijakan 'Tekanan Maksimum' Washington Gagal

Story Code : 845882
Abbas Moussavi -Iran
Abbas Moussavi -Iran's Foreign Ministry Spokesman.jpg
Menurut Abbas Mousavi, juru bicara Kementerian Luar Negeri, tindakan pembatasan Washington adalah 'gila'. Dia meminta Amerika Serikat untuk meninggalkan 'bahasa sanksi' sehubungan dengan Tehran.

"Mereka yang telah menjatuhkan sanksi, terorisme ekonomi, dan tekanan maksimum pada lebih dari 83 juta orang Iran, tindakan mereka tidak berhasil," tambahnya, dengan mengatakan, "Mereka sekarang mati-matian menargetkan badan pemilihan di Iran, dan ini menunjukkan betapa mereka takut demokrasi dan partisipasi rakyat di Iran. "

Mousavi mencatat, "Pemerintah, negara dan semua pilar Republik Islam Iran tidak peduli dengan AS dan sanksi yang kejam dan kerasnya."

"Strategi Iran melawan tekanan maksimum AS adalah resistensi maksimum, dan Amerika yang akhirnya akan tunduk pada kehendak rakyat Iran," tambahnya.

Washington mengumumkan sanksi baru terhadap lima anggota Dewan Wali, termasuk Ayatollah Jannati, Kamis (20/2).

Perwakilan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, mengumumkan sanksi sehari sebelum pemilihan parlemen ke-11 di Iran.

Departemen Keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pihaknya memberlakukan sanksi pada anggota Dewan Wali Iran dan Komite Pengawas Pemilihannya atas peran dewan dalam mendiskualifikasi para kandidat.

Sanksi AS itu menargetkan Ayatullah Jannati, Ayatollah Mohammad Yazdi, anggota Dewan Wali Iran yang sebelumnya adalah Kepala Kehakiman Iran yang pertama, dan tiga anggota Komite Pengawas Pemilihan, menurut Reuters.

Larangan itu membekukan semua aset yang dimiliki orang Amerika dari para pejabat dan umumnya melarang warga Amerika melakukan bisnis dengan mereka.[IT/r]
 
Comment


Haris
Indonesia
boleh saya usul...
agar iran mendapatkan hadiah nobel penerima sangsi kedengkian Amrik terbanyak di dunia ...