0
Saturday 29 February 2020 - 15:21
Turki dan Gejolak Suriah:

Suriah: Turki Menggunakan Pos Pengamatan untuk Mendukung Teroris

Story Code : 847477
Bashar al-Jaafari- Syria’s Permanent Representative to the United Nations.jpg
Bashar al-Jaafari- Syria’s Permanent Representative to the United Nations.jpg
Berbicara selama sesi Jumat (28/2), Bashar al-Ja'afari sangat mengutuk agresi Turki terhadap Suriah, dan mendesak badan dunia untuk mengakhiri petualangan Ankara.

Turki memiliki 12 pos pengamatan di Provinsi Idlib Suriah, yang dibangun sebagai bagian dari perjanjian dengan Rusia untuk mengurangi situasi di dekat perbatasan Turki. Namun, beberapa jabatan sekarang berada di wilayah yang telah direbut kembali dalam upaya bersama Rusia-Suriah.

Ankara, yang dengan sendirinya mendukung sejumlah pasukan teroris anti-Damaskus di Idlib, mengklaim bahwa serangan-serangan Suriah di sana telah menewaskan puluhan pasukannya. Dia telah mengancam akan menyerang militer Suriah kecuali pasukan pemerintah meninggalkan daerah-daerah yang dibebaskan, dan meminta Moskow untuk "menghentikan" Damaskus.

Sementara itu, Turki telah mengirim ribuan tentara dan perangkat keras militer ke Idlib dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung teroris.

Damaskus, bagaimanapun, telah bersumpah akan membebaskan seluruh Suriah, termasuk Idlib, yang berisi konsentrasi teroris Takfiri terbesar yang tersisa di negara Arab.

Pertemuan itu terjadi setelah laporan mengklaim bahwa operasi Suriah yang didukung Rusia telah diikuti oleh kematian 33 pasukan Turki.

Duta Besar Rusia Vasily Nebenzya, bagaimanapun, mencatat bahwa pasukan telah terbunuh di luar pos pengamatan yang ditunjuk mereka.

Dia mengatakan pasukan Turki berbagi koordinat dengan Rusia, yang kemudian diberikan kepada pasukan pemerintah Suriah, untuk menghindari konflik di darat. Namun, "koordinat yang disampaikan kemarin tidak menyebutkan daerah di mana akhirnya tentara Turki tewas," kata utusan itu.[IT/r]
 
Comment