50.000 Lebih Entitas Israel di Karantina; 250 Orang Positif COVID-19

Menurut laporan yang keluar dari Israel, rezim Tel Aviv telah menutup perusahaan budaya dan rekreasi serta sekolah dan universitas dan melarang pertemuan dalam ruangan lebih dari 10 orang.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang dites virus itu, sebelumnya dijadwalkan hadir di pengadilan korupsi pada hari Selasa. Tetapi pengadilan mengumumkan pada hari Minggu bahwa persidangan akan dibuka kembali dua bulan.

Semua orang asing tidak diizinkan masuk ke wilayah Palestina yang diduduki kecuali mereka dapat akan di karantina selama 14 hari setelah kedatangannya.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan lebih dari 50.000 warga Israel saat ini berada di bawah karantina, dengan 1.704 hanya memulai isolasi dua minggu pada hari Senin. Sementara lebih dari 22.000 menyelesaikan karantina, tambah kementerian.

Pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tengah pada bulan Desember, virus itu kini telah menyebar ke lebih dari 120 negara, menginfeksi lebih dari 153.000 secara global. [IT/Onh]