0
Saturday 21 March 2020 - 17:47
AS vs Iran:

Trump Menolak untuk Menghentikan Sanksi Iran di tengah Wabah Coronavirus

Story Code : 851758
US President Donald Trump takes questions  at the White House.jpg
US President Donald Trump takes questions at the White House.jpg
Iran telah mengatakan masyarakat internasional harus mendorong Amerika Serikat untuk segera mencabut semua sanksi "ilegal" yang telah dijatuhkannya pada Republik Islam di tengah upaya nasional untuk menahan pandemi virus corona.

"Sanksi AS yang tidak manusiawi dan ilegal akan membahayakan kesehatan dan kehidupan Iran dan negara-negara lain dengan menghalangi kemampuan kami untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut ke negara-negara lain," kata misi permanen Republik Islam Iran ke PBB dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (19/3).

"Sementara Amerika Serikat terikat untuk menghadapi virus di dalam negeri, itu membantu wabah di luar negeri dengan merusak kemampuan profesional dari beberapa negara yang terkena dampak yang berusaha memerangi penyakit ini," tambahnya.

Tidak ada negara, tambah pernyataan itu, yang dapat menangani masalah kesehatan global sendiri, sebuah tantangan yang tidak mengenal batas.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang memberikan pengarahan kepada wartawan dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada hari Jumat menyatakan, "Seluruh dunia harus tahu bahwa bantuan kemanusiaan untuk Iran terbuka lebar, itu tidak dikenai sanksi."

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan yang masuk dan untuk memastikan bahwa transaksi keuangan yang terhubung dengan itu dapat terjadi juga. Tidak ada sanksi atas obat-obatan yang dikirim ke Iran, tidak ada sanksi atas bantuan kemanusiaan yang masuk ke negara itu. Mereka punya masalah mengerikan di sana dan kami ingin bantuan kemanusiaan dan medis itu sampai ke rakyat Iran," katanya, mengayuh serangkaian kebohongan besar.

Ketika ditanya lagi apakah AS akan menghapus sanksi terhadap Iran selama krisis Covid-19, Trump mengatakan, "Mereka tahu jawabannya, para pemimpin Iran, mereka tahu jawaban atas pertanyaan Anda."

Ini terjadi ketika AS memberlakukan sanksi baru minggu ini. Pemerintahan Trump memasukkan daftar hitam lima perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, tiga di China daratan, tiga di Hong Kong dan satu di Afrika Selatan untuk melakukan bisnis dengan Iran.

Pompeo, sekretaris negara hawkish dan mantan kepala CIA, menuduh Tehran "berperilaku keras."

Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Jumat meminta rakyat Amerika untuk mendesak pemerintah AS untuk mencabut sanksi terhadap Iran.

"Sanksi pemerintah AS telah menyebabkan banyak rakyat Iran kehilangan kesehatan, pekerjaan dan penghasilan mereka," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan. "Sekarang adalah waktunya bagi rakyat Amerika untuk berteriak keras kepada pemerintah AS untuk meminta jawaban ... dan tidak membiarkan sejarah AS semakin menghitam."[IT/r]
 
Comment