0
Monday 23 March 2020 - 13:12

Warga Abaikan Peringatan Wabah Corona, Australia Resmi Berlakukan Lockdown

Story Code : 852054
Australian COVID-19 cases rise above 870 (NBC)
Australian COVID-19 cases rise above 870 (NBC)
Lockdown atau penutupan menyeluruh dilakukan setelah jumlah korban terinfeksi virus korona melonjak tajam.
 
Lompatan warga yang terinfeksi virus korona dan sikap ribuan warga yang mengabaikan imbauan menjaga jarak membuat pemerintah mengambil tindakan tegas.
 
Setelah tingkat infeksi awal yang lambat, jumlah kasus virus korona covid-19 di Australia kini telah melampaui 1.100 orang. Negara bagian Victoria dan New South Wales mencatat jumlah kasus tertinggi.

"Tidak akan ada lagi pergi ke pub setelah bekerja, tidak ada lagi pergi ke gym di pagi hari, dan tidak akan lagi duduk untuk makan siang di sebuah kafe," Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, kepada parlemen pada Senin 23 Maret 2020 pagi waktu setempat, seperti dikutip Channel News Asia.
 
Morrison menggambarkan tantangan kesehatan dan ekonomi yang luar biasa dan menyebutnya sebagai, "tahun terberat dalam hidup kita" dan memperingatkan warga Australia untuk bersiap menghadapi penutupan yang bisa berlangsung enam bulan.
 
Meskipun ada seruan untuk mempraktikkan jarak sosial, beberapa warga Australia mengabaikan peringatan itu dengan ribuan orang berbondong-bondong ke Pantai Bondi dan sering mengunjungi restoran dan bar dalam beberapa hari terakhir.
 
Morrison mengatakan pada Minggu bahwa langkah-langkah baru diperlukan untuk menegakkan jaga jarak sosial. Pemerintah setempat juga telah menutup pantai untuk membubarkan kerumunan di tengah musim gugur yang hangat, sementara kafe dan restoran hanya dapat menawarkan layanan takeaway dan pengiriman. Namun, supermarket, apotek, pengangkutan, dan ritel akan terus beroperasi.
 
Perusahaan-perusahaan Australia yang terdaftar sangat terpapar oleh pembatasan pada kehidupan publik, termasuk kasino dan pengecer, mulai meminta penghentian perdagangan saham pada Senin pagi.
 
Indeks patokan anjlok lebih dari 8 persen pada pembukaan, sehari setelah pemerintah menjanjikan tambahan 66,4 miliar dolar Australia (USD38,06 miliar) untuk memerangi dampak virus korona.
 
Sementara bagian dari paket membutuhkan persetujuan parlemen, partai Buruh oposisi mengatakan akan mendukung undang-undang tersebut.
 
Dengan sejumlah orang sudah menganggur, ratusan warga Australia berbaris di luar kantor pemerintah di Sydney dan Melbourne pada Senin untuk mendaftar pembayaran jaminan sosial. Banyak yang mencoba mempraktikkan jarak sosial ketika garis membentang di sekitar blok.
 
Beberapa negara Australia telah mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut, dengan Australia Barat dan Australia Selatan mengumumkan pembatasan perbatasan yang lebih ketat pada akhir pekan.
 
Pada Senin, Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan, bahwa sekolah akan ditutup mulai Selasa, dan ada rencana untuk pembelajaran jarak jauh.
 
"Jika orang hanya berperilaku normal, jika mereka tidak menganggap ini serius, jika mereka bertindak egois, maka orang akan mati," kata Andrews, Senin.
 
"Aku tidak bisa lebih jelas dari itu,” tegasnya.
 
Sekolah akan tetap terbuka di New South Wales, meskipun orangtua didorong untuk menjaga anak-anak mereka di rumah.
 
Di negara tetangga Papua Nugini, keadaan darurat telah dinyatakan setelah negara itu mencatat kasus virus pertamanya. Sementara negara kepulauan kecil Guam, sebuah wilayah kepulauan Amerika di Mikronesia, mencatat kematian virus korona virus pertama di wilayah Pasifik.[IT/Medcom]


 
Comment