0
Wednesday 25 March 2020 - 13:28

Iran Tolak Bantuan Asing? Ini Penjelasan Juru Bicara Kementerian Kesehatan

Story Code : 852457
Iran Tolak Bantuan Asing? Ini Penjelasan Juru Bicara Kementerian Kesehatan
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan melalui konferensi video pada Selasa, 23/03/29, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengomentari pengiriman tim Doctors Without Borders dan rumah sakit darurat ke Iran yang rencananya untuk menampung penderita wabah koronavirus dan mengobati pasien.

Dikatakannya, Iran menyambut baik bantuan dari MSF atau organisasi pemerintah atau non-pemerintah kecuali dari AS dan rezim Israel. Tim MSF berencana mendirikan rumah sakit darurat dengan 48 tempat tidur di salah satu pusat medis Iran.

"Mereka tidak memberitahu Kementerian Kesehatan Iran sebelumnya, dan tampaknya, pembicaraan tentang masalah ini terjadi di tempat lain dan itu disampaikan kepada kami sebagai fait accompli," jelas Jahanpour.

Dikatakannya, saat ini sudah cukup tempat tidur rumah sakit untuk pasien yang terinfeksi COVID-19 di seluruh negeri.

"Kami berterima kasih atas bantuan dan niat mereka untuk membantu orang-orang kami, tetapi kami memiliki lebih dari 10.000 tempat tidur rumah sakit dan 10.000 tempat tidur perawatan pasca-rumah sakit, yang sebagian besar lebih dari apa yang kita butuhkan saat ini; dengan demikian, rumah sakit dengan 48 tempat tidur tidak akan berbuat banyak untuk kami saat ini," tambahnya.

"Kami mohon maaf untuk ini, dan kami menghargai belas kasih mereka. Orang-orang kami memiliki rencana untuk menemani tim MSF untuk mengunjungi pusat medis kami. Kami masih menyambut bantuan kemanusiaan yang dikirim kepada kami dari organisasi pemerintah atau LSM," katanya.

Pada Ahad, MSF mengirim 48 rumah sakit darurat dan tim darurat ke kota Isfahan di Iran pusat untuk membantu merawat pasien yang sakit kritis akibat coronavirus.

Rumah sakit darurat itu dikirim melalui udara dari pusat logistik MSF di Bordeaux, Prancis, dan akan didirikan di kompleks rumah sakit Amin di Isfahan. Tim MSF yang terdiri dari sembilan dokter dan ahli logistik unit gawat darurat dan perawatan intensif itu akan menjalankan unit tersebut.
Comment