0
Saturday 28 March 2020 - 13:24

AS Dihantam Wabah Covid-19, Wall Street Ambruk

Story Code : 853150
Coronavirus telah menutup pabrik, sekolah, dan toko dan menyebabkan larangan bepergian dan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya. (AP/ABC: Mark Lennihan)
Coronavirus telah menutup pabrik, sekolah, dan toko dan menyebabkan larangan bepergian dan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya. (AP/ABC: Mark Lennihan)
Tidak hanya menginfeksi banyak orang di AS, covid-19 juga memberikan dampak negatif terhadap aktivitas perekonomian di negara itu.
 
Mengutip Xinhua, Sabtu, 28 Maret 2020, indeks Dow Jones Industrial Average merosot sebanyak 915,39 poin atau 4,06 persen menjadi 21.636,78. Sedangkan S&P 500 turun 88,60 poin atau 3,37 persen menjadi 2.541,47. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 295,16 poin atau 3,79 persen menjadi 7.502,38.
 
Sebanyak 10 dari 11 sektor S&P 500 utama diperdagangkan lebih rendah, dengan sektor energi turun 6,93 persen, menjadi kelompok berkinerja terburuk. Utilitas naik 0,53 persen, satu-satunya pemenang di antara sektor-sektor. Adapun AS menjadi negara dengan kasus covid-19 terbanyak di dunia pada Kamis sore waktu AS Timur, menurut Johns Hopkins University.

Data dari Pusat Sains dan Teknik Sistem menunjukkan pada pukul 2:00 siang Waktu Bagian Timur AS, tercatat ada 94.238 kasus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dengan 1.438 kematian. Bahkan, sejumlah orang Amerika secara mengejutkan mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu karena wabah virus korona.
 
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, tercatat sebanyak 3.283.000 dalam pekan yang berakhir 21 Maret, meningkat sebanyak 3.001.000 dari tingkat revisi pekan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Kondisi ini tentu harus diperhatikan agar tidak memberikan efek negatif.
 
Sementara itu, Dewan Perwakilan AS pada Jumat waktu setempat menyetujui paket bantuan senilai USD2,2 triliun -yang terbesar dalam sejarah Amerika- untuk membantu warga dan bisnis mengatasi kemerosotan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah virus korona. [IT/Medcom]

 
Comment