Serangan Daesh Membunuh 10 Pasukan Hashd al-Sha'abi di Irak

Serangan terkoordinasi yang terjadi di kota Mekishfa dan Balad, menyebabkan bentrokan antara pasukan PMU dan teroris Daesh di beberapa front, kata kelompok paramiliter pada hari Sabtu (2/5).

PMU lebih lanjut mengatakan para pejuangnya sekarang telah mengambil kendali situasi, menambahkan pemerintah Irak juga telah mengirim bala bantuan untuk melengkapi upaya dan mempersiapkan kemungkinan serangan balasan.

Perdana Menteri Irak yang ditunjuk, Mustafa al-Kadhimi telah memberikan penghormatan kepada keluarga mereka yang terbunuh, menurut sebuah pernyataan yang diedarkan oleh media Irak.

"Dengan sangat sedih, kami menerima berita tentang kemartiran sekelompok pahlawan dari kalangan Hashd al-Sha'abi yang tewas membela tanah air mereka dalam menghadapi serangan ISIL (Daesh) di daerah Mekishfah dan Balad di utara Baghdad," kata pernyataan itu.

PMU dibentuk oleh pasukan sukarelawan populer pada tahun 2014 setelah kelompok teror Daesh meluncurkan kampanye pertumpahan darah dan penghancuran terhadap Irak.

Kelompok ini memainkan peran utama mendorong kembali dan pada akhirnya mengalahkan pasukan teroris yang telah menguasai sebagian besar negara Arab.

Parlemen Irak memilih untuk mengintegrasikan PMU ke dalam militer Irak pada tahun 2016, secara efektif menempatkan pasukan di bawah komando perdana menteri dan memberikan kelompok itu posisi yang sama dengan cabang-cabang lain pasukan keamanan Irak.

Dorongan gabungan, yang diperkuat oleh sekutu Irak, termasuk Iran, pada akhirnya menyebabkan pengusiran Daesh pada akhir 2017.

Sisa-sisa Daesh, yang melakukan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan Irak dan warga sipil dengan semakin teratur, berusaha untuk menyusun kembali dan mengobarkan era baru pemerintahan teror dan penghancurannya di wilayah tersebut.[IT/r]