0
Tuesday 5 May 2020 - 16:27
AS vs Venezuela:

Maduro: 2 Warga AS Dari Keamanan Trump di antara 'Teroris' yang Terlibat dalam Serangan Gagal

Story Code : 860822
US citizens among 13 terrorists in Venuezela.jpeg
US citizens among 13 terrorists in Venuezela.jpeg
Di antara mereka yang ditangkap adalah pengkhianat Antonio Sequea dan seorang warga negara dengan nama belakang Baduel yang menyatakan bahwa dua orang Amerika dari tim keamanan Donald Trump berada dalam kelompok perampokan," katanya.

Video "teroris" yang ditangkap oleh pemerintah Venezuela dirilis di Twitter.

Maduro mengatakan bahwa itu adalah kesaksian pertama para tahanan yang mengungkapkan keberadaan penjaga keamanan Trump dalam kelompok invasi.

Sebuah tweet berbunyi: “Dengarkan baik-baik, hanya 27 detik tetapi mereka mengatakan semuanya. "Mereka adalah perantara kepala keamanan presiden #USA, mereka mengatakan bahwa mereka berasal dari penasehat keamanan Donald Trump."

Selama pidatonya, Maduro mengecam administrasi Trump karena "persiapan tindakan ini ke DEA [Drug Enforcement Agency]" dan menuduh Gedung Putih "mendelegasikan perencanaan operasionalnya ke sebuah perusahaan, Silvercorp".

Pada hari Minggu, Menteri Dalam Negeri Caracas, Nestor Reverol, mengatakan bahwa beberapa gerilyawan telah berusaha untuk menyerang negara utara menggunakan kapal-kapal berkecepatan tinggi. Maduro mengatakan bahwa tujuan serangan air adalah pembunuhannya.
Pasukan keamanan Venezuela menangkap dua gerilyawan dan menewaskan delapan orang.
Kemudian pada hari Senin, Diosdado Cabello, presiden Majelis Konstituante Nasional Venezuela, mengumumkan bahwa delapan "tentara bayaran" telah ditangkap.

Maduro menuduh tetangganya Kolombia mendanai operasi bersama dengan AS dalam upaya untuk membunuhnya. Pemerintah Kolombia membantah tuduhan itu, mengecamnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari "krisis internal" yang sedang berlangsung di Venezuela.[IT/r]
 
 
Comment