0
Friday 8 May 2020 - 13:09
Inggris dan Hari Quds Internasional:

Warga Inggris untuk Menggelar Reli Hari Quds Internasional di tengah Pandemi Coronavirus

Story Code : 861391
Pro-Palestine rally takes place outside the embassy of Saudi Arabia in central London.jpg
Pro-Palestine rally takes place outside the embassy of Saudi Arabia in central London.jpg
Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di London, mengatakan pada hari Kamis (7/5) bahwa Komite Keadilan untuk Palestina akan mengalirkan pesan-pesan dari beragam tokoh masyarakat, aktivis dan tokoh masyarakat untuk menandai kesempatan yang jatuh pada 22 Mei.

Acara online ini akan mencakup presentasi tentang nasib bangsa Palestina.

Pembatalan paksa pawai tahunan di seluruh dunia tidak berarti melupakan Palestina pada saat penting tahun Islam ini, tambahnya.

Organisasi yang berbasis di Inggris seperti IHRC, Misi Islam Ahlulbayt, Kampanye Solidaritas Palestina Skotlandia, CASMI, Jejaring Yahudi untuk Palestina, Kampanye Melawan Masyarakat Yang Mengkriminalisasi, Kelompok Hak Asasi Manusia Pikiran, Komunitas Lebanon di Skotlandia, Komunitas Bahrain, Asosiasi Pelajar Islam, dan Neturei Karta telah melemparkan bobot mereka di belakang unjuk rasa dan pawai tahun ini.

Setiap tahun pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, aksi unjuk rasa sedunia diadakan untuk memperingati perlawanan rakyat Palestina terhadap Zionis Israel dan perjuangan mereka untuk membebaskan wilayah mereka yang telah diduduki oleh Israel selama beberapa dekade.

Acara tahunan ini dilihat sebagai kesempatan bagi orang-orang yang mencari kebebasan di seluruh dunia, tanpa memandang keyakinan, untuk menyuarakan dukungan mereka bagi perjuangan Palestina dan melampiaskan kemarahan mereka terhadap rezim Apartheid Zionis Israel, yang telah menduduki wilayah Palestina sejak 1967.

Hari Quds Internasional dipandang sebagai peninggalan mendiang pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini, yang dihormati sebagai pemimpin spiritual oleh umat Islam di seluruh dunia. Dimana pada tahun 1979, tak lama setelah memimpin Revolusi Islam yang menggulingkan Shah Iran yang didukung AS, Ayatollah Khomeini menyebut Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan sebagai Hari Quds.[IT/r]
 
Comment