0
Monday 18 May 2020 - 05:06

Tiga Negara Eropa Dilanda Demo Anti Lockdown

Story Code : 863294
Demonstran memprotes kebijakan lockdown di Warsawa, Polandia. (Foto: AFP/Medcom)
Demonstran memprotes kebijakan lockdown di Warsawa, Polandia. (Foto: AFP/Medcom)
Aksi protes ini berujung bentrok dengan polisi, yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan dan menangkap beberapa demonstran.
 
Dilansir dari TRT World, Minggu 17 Mei 2020, puluhan orang -- termasuk seorang senator -- ditahan polisi dalam unjuk rasa anti-lockdown di Warsawa. Aparat membubarkan aksi tersebut karena perwakilan demonstran tidak mengantongi izin.
 
Jacek Bury, seorang senator dari kubu oposisi di Polandia, mengaku terluka diserang polisi saat berusaha melindungi seorang pengunjuk rasa. Kepolisian Polandia membantah telah menyakiti Bury.

Di Inggris, unjuk rasa anti-lockdown dan anti-vaksin berlangsung di Hyde Park di London. Polisi dalam jumlah besar pun dikerahkan ke lokasi.
 
Para pengunjuk rasa meneriakkan "kebebasan" sambil membawa sejumlah spanduk. Sebagian dari mereka duduk bersantai di taman dengan tetap menjaga jarak sosial (social distancing), sementara sebagian lainnya melanggar aturan tersebut.
 
Aparat keamanan mencoba membubarkan massa di Hyde Park, dengan mengancam akan menjatuhkan denda. Kepolisian Metropolitan London mengaku telah menangkap 13 orang dalam unjuk rasa tersebut.
 
Ini merupakan pekan pertama sejak Pemerintah Inggris melonggarkan lockdown dan mengizinkan warga untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
 
Sementara di Jerman, polisi menegakkan aturan sosial distancing terhadap ribuan warga yang berunjuk rasa menentang lockdown. Aksi protes semacam itu terjadi di beberapa kota Jerman.
 
Lebih dari 5.000 orang dilaporkan berunjuk rasa di Stuttgart, sekitar 1.500 di Frankfurt, dan 1.000 di Munich. "Korona itu palsu," tulis sebuah poster yang dibawa demonstran di Stuttgart. [IT/Onh/Medcom]


 
Comment