0
Monday 18 May 2020 - 05:23

Pasukan Nasional Libya Tembak Jatuh Drone Turki

Story Code : 863298
Asap hitam terlihat dari sebuah serangan di area Tripoli, Libya. (Foto: AFP/Medcom)
Asap hitam terlihat dari sebuah serangan di area Tripoli, Libya. (Foto: AFP/Medcom)
Pangkalan udara Al-Vatiya direbut LNA dari Pemerintahan Perjanjian Nasional Libya atau GNA. Sejak 2 Januari, militer Turki secara resmi mendukung GNA dalam menghalau serangan LNA.
 
Di Libya, pertempuran berlangsung antar pemimpin LNA dan GNA. Pemerintahan resmi Libya dipimpin GNA di bawah Perdana Menteri Fayez al-Sarraj. Sementara wilayah timur Libya dikuasai LNA yang dipimpin Haftar.

Sebelumnya, Turki mengancam melancarkan balasan keras jika Pasukan Nasional Libya (LNA) di bawah pimpinan Khalifa Haftar terus menyerang ibu kota Libya, Tripoli, atau wilayah lainnya di negara tersebut. Haftar sudah berusaha merebut Tripoli sejak April tahun lalu.
 
"Jika misi diplomatik atau kepentingan kami di Libya diserang, maka kami akan menganggap pasukan Haftar sebagai target," ujar Kementerian Luar Negeri Turki.
 
Pemerintah Turki mengatakan area di dekat kedutaan besar miliknya di Tripoli telah terkena serangan LNA dua pekan lalu. LNA membantah bertanggung jawab.
 
Atas serangan LNA di Tripoli, Turki mengecam keras Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dinilai gagal mengambil tindakan untuk menghentikan sepak terjang Haftar.
 
"Diamnya PBB atas kebrutalan ini merupakan sesuatu yang sudah tidak bisa lagi diterima. Negara-negara yang membantu Haftar secara militer, finansial, dan politik, bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Libya," sebut Kemenlu Turki.
 
Warga Tripoli mengatakan pertempuran antara LNA dan GNA memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Satu-satunya bandara yang masih berfungsi di Libya telah rusak, dan beberapa bagian di wilayah utara terancam kehilangan pasokan air bersih karena adanya serangan LNA. [IT/Onh/Medcom]


 
Comment