0
Saturday 23 May 2020 - 18:58
Iran dan Virus Corona:

Iran: Makam Suci dan Situs Budaya Akan Dibuka Kembali; Pekerja Akan Kembali Bekerja

Story Code : 864477
Imam Ali bin Musa al Ridha
Imam Ali bin Musa al Ridha's shirine.jpg
Makam suci akan dibuka kembali Senin (25/5), Rouhani mengatakan pada pertemuan Markas Nasional untuk Mengelola dan Memerangi Coronavirus di Tehran pada hari Sabtu (23/5), ketika negara itu memudahkan pembatasan yang diberlakukan untuk mengandung pandemi coronavirus.

Rouhani mengatakan minggu lalu bahwa makam suci akan dibuka selama tiga jam di pagi hari dan tiga jam di sore hari.

Beberapa area makam suci seperti koridor sempit akan tetap tertutup.

Sementara itu, semua pekerja di negara itu akan kembali bekerja Sabtu (30/5) depan. “Kita dapat mengatakan bahwa kita telah melewati tiga tahap mengenai coronavirus,” kata Rouhani.

Tahap pertama adalah mengumumkan penyakit dan memobilisasi kapasitas negara untuk mengendalikan wabah. Fase kedua melibatkan mengendalikan penyakit melalui langkah-langkah jarak sosial dan yang ketiga diperlukan jarak pintar disertai dengan pembukaan kembali negara secara bertahap, jelasnya.

“Tentu saja, masih ada tempat yang perlu dikerjakan di ketiga tahap. Sekarang, ini adalah tahap keempat, yaitu fase penahanan virus corona, untuk mengelola dan melawan virus corona,” kata Rouhani.

Fase penahanan virus telah dimulai di 10 dari 31 provinsi di negara itu di mana situasinya lebih baik dan skrining akan semakin intensif sementara pasien yang terinfeksi akan dipisahkan dari sisa populasi, tambahnya.

Rouhani juga pusat-pusat medis Iran menyaksikan tren unik di mana angka kematian menurun dibandingkan dengan jumlah infeksi dan masa tinggal di rumah sakit menjadi lebih pendek.

Menurut presiden, 88 persen pasien COVID-19 yang telah meninggal menderita satu atau lebih penyakit yang mendasarinya.

Iran telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh coronavirus yang pertama kali muncul di China pada akhir Desember 2019 sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Sanksi ilegal AS telah menghambat pertempuran virus di Iran, yang melaporkan kasus infeksi COVID-19 pertamanya pada akhir Februari.

Menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, total 131.652 orang Iran telah tertular penyakit dan 7.300 telah meninggal sementara 102.276 pasien telah pulih sejauh ini.[IT/r]
 
Comment