0
Wednesday 27 May 2020 - 17:58
Iran vs Hegemoni Global:

Kemenlu Iran: Saatnya Komunitas Internasional untuk Menghentikan Mesin Perang AS

Story Code : 865056
US forces manning a checkpoint in the Iraqi capital of Baghdad 2003.jpg
US forces manning a checkpoint in the Iraqi capital of Baghdad 2003.jpg
"Saatnya menentang kekerasan dan perang AS, mengingat jutaan nyawa yang hilang," Kementerian Luar Negeri Iran tweeted pada hari Selasa (26/5), sehari setelah Amerika Serikat memperingati peristiwa itu, yang ditandai setiap tahun pada hari Senin terakhir bulan Mei.

"Menyesal bahwa 100.000 tentara Amerika terbunuh dalam pertempuran terjadi karena rasionalitas instrumental para pemimpin AS & keserakahan yang tak terpuaskan," tulis tweet itu. "Mesin perang AS baru saja menyebabkan pembunuhan, kehancuran, [dan] kekejaman."

Sejarah serangan bersenjata Amerika sama tuanya dengan negara tersebut, yang fondasinya berasal dari invasi mematikan wilayah Amerika Utara.

Di sepanjang sejarah modern, militerisme AS paling banyak tercermin dalam Perang Vietnam (1955-1975), yang dengan sengit dibawa ke permukaan pada Hari Peringatan. Perkiraan korban jiwa akibat perang mencapai 4.2 juta orang, termasuk 58.209 pasukan AS.

Dalam apa yang telah menjadi perang terpanjang dalam sejarahnya, AS bersama sekutunya menyerbu Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang dia sebut perang melawan teror. Invasi - yang masih berlangsung - menggulingkan rezim Taliban tetapi militan kelompok Afghanistan tetap ulet hingga hari ini. Kekacauan ini juga menyebabkan munculnya Daesh, pakaian teror paling terkenal di dunia, di negara Asia.

Menurut angka terakhir, lebih dari 2.400 kematian militer AS telah dicatat dalam perang, sementara lebih dari 20.000 anggota tentara Amerika terluka.

Lebih dari 100.000 warga Afghanistan juga terbunuh atau terluka sejak 2009, ketika Misi Bantuan PBB di Afghanistan mulai mendokumentasikan korban.
 
Comment