0
Monday 1 June 2020 - 16:27
Palestina vs Zionis Israel:

Warga Palestina Mengebumikan Seorang Autisme yang Ditembak oleh Polisi Israel

Story Code : 865951
Umm Iyad Khayri Halak.jpg
Umm Iyad Khayri Halak.jpg
Pemakaman Iyad Khayri Halak yang berusia 32 tahun diadakan pada hari Minggu (31/5), sehari setelah pasukan Zionis Israel menembaknya di Kota Tua Yerusalem al-Quds karena mereka curiga dia memiliki pistol, tetapi dia kemudian ternyata tidak bersenjata.

Para pejabat Palestina mengecam pembunuhan Khayri yang mereka katakan menderita masalah kesehatan mental.

Menteri urusan militer Israel, Benny Gantz, meminta maaf atas penembakan fatal itu. "Kami benar-benar minta maaf atas insiden di mana Iyad Khayri ditembak mati dan kami berbagi dalam kesedihan keluarga."

"Saya yakin masalah ini akan diselidiki dengan cepat dan kesimpulan akan ditarik," kata Gantz, yang juga perdana menteri alternatif Zionis Israel di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan.

Dia membuat pernyataan dalam pertemuan kabinet pada hari Minggu di mana perdana menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan insiden tersebut dalam sambutannya.

Kerabat Khayri mengatakan bahwa dia menderita autisme dan bahwa ia ditembak ketika sedang menuju ke sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus, tempat ia belajar setiap hari.

Pasukan Zionis Israel secara teratur menembaki Palestina, mengklaim bahwa mereka menimbulkan ancaman.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali mengkritik Tel Aviv karena kebijakan tembak-menembaknya karena sejumlah besar warga Palestina yang tewas di lokasi serangan yang diduga tidak menimbulkan ancaman serius bagi Israel.

Pasukan Zionis Israel pada berbagai kesempatan tertangkap kamera membunuh Palestina, memicu kecaman internasional.

Palestina meluncurkan kampanye online

Aktivis dan jurnalis Palestina melancarkan kampanye online pada akhir pekan menyerukan publik Palestina untuk memblokir akun media sosial Zionis Israel yang disebut koordinator kegiatan pemerintah di wilayah tersebut.

COGAT adalah unit di kementerian Zionis Israel untuk urusan militer yang mengawasi masalah sipil di wilayah Palestina.

Kampanye ini juga menyerukan untuk memboikot apa yang digambarkan oleh media Zionis Israel sebagai bantuan kemanusiaan dan ekonomi.

Kampanye berjudul "Anda bersama saya atau dengan Munasseq [koordinator]" menargetkan akun media sosial berbahasa Arab dari komandan COGAT Mayjen Kamil Abu Rukun, yang terutama menggunakan akun tersebut untuk memberi informasi kepada warga Palestina tentang operasi militer Zionis Israel di Tepi Barat.

Kampanye itu terjadi setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan bulan lalu mengakhiri semua perjanjian dengan Zionis Israel dan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas rencana rezim Zionis Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.[IT/r]
 
Comment